Sabar, Vaksin Merah Putih Diprediksi Siap Digunakan pada 2022

22 November 2020, 17:40 WIB
Pesepeda berhenti di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta, Minggu 22 November 2020). Presiden Joko Widodo memperkirakan pemberian vaksin COVID-19 dapat dilakukan pada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021, tergantung dari datangnya vaksin dan proses persiapan yang dilakukan di Indonesia. /Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj./

SEPUTARTANGSEL.COM - Vaksin karya anak negeri terkesan kurang mendapat tempat di negeri sendiri ketimbang vaksin impor buatan negeri adi daya.

Vaksin Covid-19 karya anak bangsa, vaksin Merah Putih saat ini masih dikembangkan 6 perguruan tinggi dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia.

Pengembangan dan riset yang dimulai sejak Mei lalu, belum mendapat progres signifkan hingga tahap uji klinis.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Segera Dicairkan, Berikut Cara Cek Melalui Link Ini

Baca Juga: Ngeri, Besok Covid-19 di Indonesia Tembus Setengah Juta Kasus!

Bibit Vaksin Merah Putih sendiri baru dapat diserahkan kepada PT Bio Farma pada tahun 2021. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis tahap 1 sampai 3.

"Jika seluruh tahapan uji klinis berjalan dengan baik, maka izin edar diproyeksikan diperoleh pada akhir tahun 2021, dan akan didistribusikan pada awal tahun 2022," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam webinar KPC-PEN, Sabtu 21 November 2020.

Di samping itu, terkait uji klinis tahap 3 terhadap kandidat vaksin Covid-19 dari Cina yaitu Sinovac sedang berjalan. Bahkan saat ini tidak ditemukan adanya Gejala Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).

Baca Juga: Jadi Kasus Kedelapan, Seorang Pria Tewas Diserang Hiu

Baca Juga: TNI Turunkan Baliho Habib Rizieq, Mantan Ketua MK: Negara Seakan Sangat Genting

Dari uji klinis terhadap 1620 relawan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, hanya ditemukan gejala ringan seperti nyeri dan pegal-pegal otot pada bekas suntikan.

"Tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin maupun vaksinasi. Kami akan terus memantau perkembangan uji klinis dan perkembangan status kehalalannya," jelas Wiku masih menjawab pertanyaan media terkait vaksin Covid-19.

Pemerintah mendorong agar program vaksinasi dapat segera berjalan dalam waktu dekat. Hal ini diwujudkan melalui simulasi vaksinasi yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu 18 November lalu di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Hamas di Gaza Lontarkan Roket, Israel Balas dengan Jet Tempur, Helikopter dan Tank

Baca Juga: Disambangi Anggota TNI-Polri-Satpol PP Malam-malam untuk Tes Swab, FPI Meradang

Simulasi ini merupakan upaya memastikan kesiapan masyarakat dalam melakukan vaksinasi dan protap bagi para nakes yang bertugas mendistribusikan dan melakukan injeksi vaksin.

Vaksinasi di Indonesia sangat bergantung pada proses pengembangan vaksin yang akan digunakan.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah, Korea Selatan Kembali Perketat Aturan

Baca Juga: Misteri Keberadaan Habib Rizieq, di Petamburan atau Megamendung?

Saat ini berbagai kandidat vaksin yang digunakan pada tahap uji klinis, untuk memastikan keamanan, efektivitas dan dosis aman yang dapat digunakan.

"Sesuai yang sudah disampaikan Presiden, kami berharap vaksinasi massal dapat dilakukan secepatnya jika vaksin sudah siap," kata Wiku menambahkan.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler