Ridwan Kamil Kirim Pesan kepada Habib Rizieq Soal Kerumunan Massa di Megamendung Bogor

17 November 2020, 21:38 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menerima bantuan untuk penanganan COVID-19 dari berbagai pihak di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 29 April 2020. /Foto: ANTARA/Dok Humas Pemprov Jabar/pri./

SEPUTARTANGSEL.COM - Buntut kerumunan massa Front Pembela Islam (FPI) yang menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Megamendung Puncak, Kabupaten Bogor beberapa hari turut disorot oleh Gubernur Jawa Barat. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengirimkan pesan kepada Habib Rizieq yang isinya kurang lebih agar memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan oleh FPI.

Menurut Kang Emil, panggilan akrabnya, hal itu disampaikannya melalui para habaib di beberapa daerah Jawa Barat.

Baca Juga: Belum Terima BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Upah Termin II, Ini Cara Konsultasi Ke Kemnaker

Baca Juga: Makin Jelas, Ini Alur Distribusi Vaksin Covid-19

"Saya sudah mengirimkan pesan pada Habib Rizieq dan para habaib yang lain agar mampu memahami situasi yang tak mudah dalam pengendalian Covid-19. Saya mengimbau agar semuanya menerapkan protokol AKB (adaptasi kebiasaan baru)," kata Ridwan di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa 17 November 2020. 

Menurut Emil, pihaknya tidak melarang segala kegiatan keagamaan. Namun, yang terpenting di dalam pelaksanaannya tidak boleh lepas dari protokol kesehatan. 

"Yaitu tetap acara maulid terselenggara, tapi bisa menggunakan teknologi, seperti Zoom misalnya, seperti yang kami gunakan saat menyapa audiens dengan jumlah yang banyak, tapi mengikuti protokol kesehatan. Jadi AKB ini mohon coba dipertimbangkan," katanya.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 17 November 2020: 2.222 Positif Covid-19, 1.917 Sembuh, 96 Meninggal

Baca Juga: Bahaya Depresi, Yuk Kenali Faktanya

Mantan walikota Bandung itu berharap agar pelanggaran serupa tidak terulang lagi. Ia berharap masyarakat tetap produktif, tetapi wajib mengikuti protokol kesehatan Covid-19. 

"Kita bisa tetap produkrif caranya beradaptasi, kebiasaan lama yang ramai-ramai berkerumun menjadi tetap produktif, tetapi ada caranya dengan menggunakan teknologi, menggunakan cara baru. Seperti ada acara keagamaan, rapat atau konser yang bisa disaksikan di dalam mobil dan lain-lain," katanya.

Untuk itu, Emil berharap ada peran serta dari tokoh yang memiliki pengaruh agar bisa mengendalikan diri terlebih dahulu untuk mengumpulkan massa dalam jumlah banyak. 

Baca Juga: Buntut Acara Habib Rizieq, 14 Orang Termasuk Anies Baswedan Dipanggil Polda Metro Jaya

Baca Juga: Link dan Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta, Malam ini 17 November 2020

"Karena kalau sudah banyak pengikutnya, kelompoknya berkumpul, itu lebih susah dikendalikan. Tokoh masyarakat harus bisa memberikan contoh terlebih dahulu," ucapnya.

Selain itu Emil berpesan kepada para penegak hukum yang bertugas memastikan protokol kesehatan dijalanjan agar mengedepankan cara humanis kepada masyarakat. 

"Definisi ketegasan juga tak sesederhana yang kita bayangkan karena ketegasan bertemu dengan massa yang banyak. Maka dari itu pertimbangan-pertimbangan humanis yang dilakukan oleh kepolisian Jabar dalam mengambil penanganan itu harus lebih diutamakan," pungkasnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler