SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia terancam menjadi negara dengan transmisi Covid-19 terbesar.
Karena itu, pemerintah sebaiknya mengambil langkah cepat dengan menghentikan atau membatasi mobilitas penduduk.
Pendapat itu disampaikan ahli epidemiologi Riris Andono Ahmad dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
Menurut Riris Andono Ahmad, pergerakan manusia dinilai menjadi faktor penyebar Covid-19 sehingga mobilitas penduduk harus dibatasi.
"Mobilitas penduduk harus segera dihentikan. Kalau tidak dihentikan, kasus akan terus meningkat," kata Riris Andono Ahmad di Yogyakarta, dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Selasa 22 September 2020.
Baca Juga: Wow, Anita Wahid Putri Gus Dur Terpilih Jadi Dewan Penasihat Keamanan TikTok
Riris menambahkan, pembatasan mobilitas ini diharapkan dapat menekan penularan.
Pembatasan mobilitas sosial bisa kembali dilonggarkan apabila situasi telah terkendali.
Namun, jika nantinya dijumpai penularan Covid-19 yang meluas lagi, mobilitas penduduk segera dibatasi kembali.
Baca Juga: Indonesia Penggemar K-Pop Lima Besar Versi Twitter, AS Nomor Satu
"Ada saatnya kencangkan social distancing dan ada saatnya longgarkan social distancing," katanya.
Himbauan pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: [CEK FAKTA] Habib Rizieq Shihab Diberitakan Tewas Tertabrak Unta di Arab Saudi
Tetapi masyarakat belum terlalu patuh dengan aturan yang dibuat pemerintah.
Karenanya, dia kembali meminta pemerintah untuk tegas dalam menerapkan kebijakan. Terutama implementasi protokol Covid-19 di lapangan.***