Update Beras Bansos Dikubur di Depok, Polda Metro: JNE Mengaku Sudah Mengganti, Tapi Belum Didukung Dokumen

1 Agustus 2022, 21:15 WIB
Warga menunjukkan penemuan beras bansos yang dikubur di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu 31 Juli 2022. /Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/

SEPUTARTANGSEL.COM - Polda Metro Jaya mengungkapkan pengakuan JNE bahwa beras bantuan sosial (Bansos) yang dikubur di Depok telah diganti.

Kendati begitu, kepolisian masih melakukan pendalaman terkait keterangan yang telah disampaikan oleh pihak JNE mengenai beras bansos yang ditemukan terkubur tersebut.

Pasalnya, pengakuan bahwa JNE telah melakukan penggantian baru diperoleh secara lisan, belum didukung dengan dokumen.

Baca Juga: Soal Beras Bansos Presiden yang Dikubur di Depok, Polisi: JNE Kerja Sama dengan Kemensos dan BULOG

Demikian diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Endra Zulpan menyebutkan bahwa beras bantuan sosial itu ditemukan terkubur di lahan parkir JNE, Kelurahan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, pada Minggu 31 Juli 2022 dalam kondisi rusak.

Menurutnya, beras bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu rusak karena cuaca saat JNE selaku pihak jasa kurir mengangkutnya dari gudang penyimpanan.

Baca Juga: Polisi Akan Panggil Pihak JNE untuk Klarifikasi Terkait Temuan 1 Ton Beras Bansos yang Dikubur di Depok

"Nah pada saat pengambilan di suatu waktu ini, masih kita dalami kapan itu, keterangan yang kita periksa hari ini menyampaikan pada saat pengambilan beras di Pulogadung mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras," kata Zulpan.

Zulpan menambahkan, JNE selaku pihak jasa kurir bekerja sama dengan PT DNR selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerima untuk wilayah Depok pada 2020.

Zulpan mengatakan bahwa pihak JNE kemudian langsung bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada beras bansos saat pengambilan dari gudang penyimpanan.

"Kemudian dikarenakan beras basah, maka itu menurut JNE adalah tanggung jawab JNE dan beras tersebut sudah diganti pihak JNE dengan paket lainnya yang setara," ujar Zulpan.

Baca Juga: Satu Ton Beras Bansos Dikubur di Depok, JNE Akui Mengubur, Ini Alasannya

Menurut Zulpan, pihak JNE mengaku telah melakukan penggantian berupa pembayaran kepada pihak pemerintah terkait beras bansos yang rusak karena kesalahan operasional tersebut.

Meski demikian, lanjut Zulpan, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait keterangan yang telah disampaikan oleh pihak JNE mengenai beras bansos yang ditemukan terkubur tersebut.

"Mereka anggap beras itu sudah jadi milik JNE karena telah mengganti kepada pemerintah. Ini keterangan belum didukung dokumen. Jadi, baru keterangan secara lisan," pungkasnya.

Baca Juga: Viral, Ditemukan Satu Ton Bansos Tahun 2020 Dikubur di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Depok

Sebagaimana diberitakan, JNE mengaku mengubur beras bansos tersebut, namun menyatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima SeputarTangsel.Com pada Minggu, 31 Juli 2022, JNE secara tersirat mengakui mengubur beras Bansos Presiden tersebut.

"Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ungkap Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE dalam keterangan tertulis tersebut.

Penegasan tersebut disampaikan Eri dalam poin keempat penjelasannya.

Baca Juga: Jadwal Pencairan Bansos PKH Berakhir 8 Hari Lagi, Segera Cek Link Ini Ada Nama Kamu Gak?

Dihubungi SeputarTangsel.Com melalui WhatsApp, Head of Media Relation Departement JNE, Kurnia Nugraha menyatakan pihaknya belum bisa merinci penyebab rusaknya beras tersebut sehingga terpaksa dikubur.

Ditanya soal siapa pihak yang bekerja sama dengan JNE, Kurnia Nugraha juga tidak bersedia menjawab.

"Terkait detailnya akan kita sampaikan kembali ya. kami sedang koordinasikan juga ke tim terkait," katanya.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler