SEPUTARTANGSEL.COM- Peringati HUT Jakarta ke-395 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan mengganti beberapa nama jalan.
Beberapa nama jalan di Jakarta diganti dengan nama tokoh-tokoh asli Jakarta.
Tetapi Gubernur Anies Baswedan tak mengganti nama Jakarta International Stadium atau JIS seperti yang diusulkan Sejarawan JJ Rizal beberapa waktu lalu.
Sejarawan JJ Rizal pun menggalang petisi agar nama JIS juga diganti dengan nama tokoh Jakarta.
Ia pun mengusulkan penggantian nama JIS menjadi Stadion MH. Thamrin.
Dari petisi yang terkumpul sebanyak 5700 lebih menyetujui penggantian nama JIS dan diserahkan langsung kepada Gubernur Anies Baswedan dan A.Riza Patria.
"Aha, akhirnya petisi berikan nama mh thamrin jakarta international stadium diterima secara langsung oleh pak gubernur @aniesbaswedan en wakil gubernur @ArizaPatria di balaikota @DKIJakarta, yeayy terimakasih," kata JJ Riza di akun twitternya pada Rabu, 22 Juni 2022 bersamaan dengan HUT Jakarta.
Meski menerima usulan tersebut, Anies Baswedan belum memberikan jawaban pasti.
"Kata pak gubernur belum tentu diterima, tetapi diusahakan ya pak," ujar JJ Rizal.
JJ Rizal mengaku akan sangat menyayangkan apabila usulan penggantian nama tersebut tidak disetujui.
Pasalnya menurut Rizal penggantian nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin akan menjadi bagian dari edukasi Pemprov kepada warga.
Ia menilai edukasi tersebut sangat penting agar warga masyarakat terhindar dari durhaka kepada sejarah Jakarta dan Indonesia yang kini makin marak.
"Saya sih menyanyangkan kalau kaga diterima hahaha ...kebangetan, sebab jika diterima akan jadi edukasi yg dr pemerintah kota agar publik punya penanda yg bantu masyarakat terhindar kena bencana halus durhaka kpd sejarah jakarta dan indonesia yg belakangan ini semakin merajalela," lanjut Rizal.
Sebelumnya JJ Rizal mengungkapkan alasannya mengusulkan penggantian nama JIS dengan stadion MH Thamrin.
MH Thamrin tak hanya Pahlawan Nasional bagi Indonesia, tetapi juga orang yang berpengaruh dalam persatuan sepak bola pada masa penjajahan Belanda.
Perjuangan Thamrin melalui sepak bola berbarengan dengan perjuangan kebangsaannya.
Thamrin rela merogoh uang dari kantongnya untuk membantu sepak bola pribumi yang dinilainya akan berkembang tetapi mengalami diskriminasi. ***