SEPUTARTANGSEL.COM- Bberembus kabar keretakan hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Kabar tersebut berembus sejak Megawati tak datang di acara pernikahan adik Jokowi, Idayati dengan Ketua MK Anwar Usman di Solo beberapa waktu lalu.
Selain itu keretakan hubungan juga dikaitkan dengan ketidakhadiran Megawati pada Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende, NTT pada 1 Juni 2022.
Baca Juga: Viral Aksi dan Deklarasi Dukung Anies Baswedan Capres 2024, Ini Bantahan DPP FPI
Tetapi kabar keretakan tersebut ditepis oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Penjelasan Hasto diungkap aktivis Palti Hutabarat yang juga pemilik akun twitter NalaR @Paltiwest.
Dalam cuitannya @paltiwest mengungkapkan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat Megawati mendengar kabar dirinya diberitakan retak hubungan dengan Jokowi.
"Ibu Megawati Soekarnoputri hanya tersenyum dapat laporan hubungannya dengan Presiden Jokowi, sambil geleng-geleng," kata Hasto seperti diceritakan @paltiwest pada Selasa, 7 Juni 2022.
Ia mengatakan bahwa hubungan Megawati dengan Jokowi memiliki kekuatan batin dan kesatupaduan untuk rakyat.
“Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan," kata Hasto.
Dalam foto yang beredar Jokowi dan Megawati terlihat berbincang berdua.
"Dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," lanjut Hasto.
Hasto menambahkan bahwa berbagai isu tentang hubungan Jokowi dan Megawati memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Banyak yang tidak tahu, bahwa Ibu Mega dan Pak Jokowi secara periodik berbicara intens membahas persoalan bangsa dan negara. Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara,”
Hubungan Ibu Mega dan Pak Jokowi itu mendalam, dipandu oleh kesesuaian tentang arah masa depan bangsa dan dilandasi hubungan batin yang kuat.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin," lanjut Hasto
Hasto kembali mengingatkan bahwa berkaitan dengan Pemilu 2024, PDI Perjuangan selalu melakukan konsolidasi.
"Tiada hari tanpa konsolidasi. Urusan capres dan cawapres di tangan Ibu Mega. Semua kader harus kedepankan disiplin, jangan terbawa arus, dan jalan terbaik memenangkan Pemilu adalah turun ke bawah," lanjut Hasto.
Dikatakannya juga bahwa kabar beredarnya berbagai nama calon Capres sebagai arus politik.
"PDI Perjuangan tidak akan terseret arus. Para kader jangan ikut-ikutan dansa politik. Fokus tunggal, bergerak ke bawah,” pungkasnya. ***