Luhut Sebut Jokowi Akan Temui Elon Musk, Said Didu: Elon Tak Serius Bangun Pabrik Baterai di Indonesia

11 Mei 2022, 13:59 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bersama CEO Tesla Elon Musk /Instagram/@luhut.pandjaitan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Jokowi akan bertemu pendiri SpaceX dan CEO Tesla, Elon Musk di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Amerika Serikat.

SpaceX atau Space Exploration Technologies Corporation adalah perusahaan yang bergelut di bidang luar angkasa.

Menko Marves menyebut Jokowi akan mengunjungi SpaceX untuk membahas kerjasama dengan Elon Musk.

Baca Juga: Elon Musk Tantang Putin Bertarung, Ukraina Jadi Taruhannya: Apakah Anda Setuju Kremlin?

"Nanti pada tanggal 14 Mei saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, Elon berjanji akan mengubah schedule-nya demi menemui langsung Presiden Jokowi yang juga dijadwalkan akan mengunjungi SpaceX," kata Luhut dikutip SeputarTangsel.com dari akun Instagram @luhut.pandjaitan pada Rabu 11 Mei 2022.

Luhut mengungkapkan pertemuan tersebut untuk membahas kerja sama antara Indonesia dengan Tesla, terkait penyediaan dan pemprosesan Nikel sebagai bahan baku membuat Battery Cell.

Presiden Jokowi melalui akun Twitter pribadinya pun mengungkapkan salah satu agenda kunjungan ke Amerika adalah mengunjungi beberapa CEO besar.

Baca Juga: Elon Musk Turun Tangan Bantu Ukraina Kirim Starlink Lancarkan Jaringan Internet

"Beberapa agenda yang akan saya ikuti di antaranya, pertemuan dengan anggota Kongres, para CEOs besar Amerika, Wapres Kamala Harris dan Tim Perubahan Iklim Amerika, serta Pertemuan Tingkat Tinggi Pemimpin ASEAN dan Presiden Joe Biden," kata Jokowi melalui akun Twitter @jokowi.

Menanggapi penjelasan Luhut bahwa Elon Musk akan berinvestasi, Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu meragukan keseriusan CEO Tesla itu untuk berinvestasi di Indonesia.

Menurut Said Didu, Elon Musk tak serius berinvestasi membangun pabrik baterai mobil karena dia tahu bahwa hampir seluruh tambang nikel di Indonesia sudah dikuasai pihak asing, khususnya China.

Baca Juga: CEO Tesla, Elon Musk Dianggap Tak Layak Jadi 'Person of The Year', Kenapa?

“Sepertinya @elonmusk paham bahwa sudah sekitar 80% nikel di Indonesia sudah diserahkan ke Asing/China sehingga tidak terlalu serius bangun pabrik baterei di Indonesia yang menggunakan nikel,” kata Said Didu.

Said Didu menjelaskan bahwa jika pabrik baterai dibangun, maka yang paling diuntungkan adalah China.

“Jika pabrik baterei mobil jadi dibangun di Indonesia maka yang paling menikmati adalah China (pemilik nikel),” ujarnya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler