SEPUTARTANGSEL.COM - Masih terlihat mengalami tekanan jiwa, K (40), ibu di Brebes Jawa Tengah (Jateng) yang menggorok leher 3 anak kandungnya, terekam dalam video berada di balik jeruji sel Polsek Tonjong, Brebes.
Dalam video tersebut, K yang tampak pucat duduk di lantai, menekuk lutut dan bersandar ke dinding ruang tahanan.
Dengan dahi berkerut, K berceloteh tentang alasannya melakukan perbuatan yang sulit dinalar bakal dilakukan seorang ibu terhadap anak-anak kandungnya.
Baca Juga: Ibu Tega Gorok Leher 3 Anaknya, Unggahan Aktivis dan Penulis Ini 'Jleb' Banget
K menggorok leher 3 anak kandungnya, yang menyebabkan salah satu di antaranya kehilangan nyawa.
Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Minggu, 20 Maret 2022 selepas subuh.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Kabar Tegal, jaringan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), petugas Polsek Tonjong, Brebes meringkus K (35) di rumahnya pada Minggu pagi.
Baca Juga: Ibu yang Gorok 3 Anak Kandung di Brebes Mengaku Dapat Bisikan Gaib
Saat diringkus, K tampak seperti dalam keadaan depresi. Polisi menduga, perempuan yang juga berprofesi sebagai perias atau make up artist ini mengalami depresi karena himpitan ekonomi.
Setelah diamankan di Mapolsek Tonjong Kabupaten Brebes, dari dalam jeruji besi ia menangis sambil mengungkapkan mengapa ia mencoba membunuh anak-anaknya.
"Saya gak mau anak-anak sakit, hidup susah kayak saya. Saya ingin menyelamatkan anak saya biar gak hidup susah," ungkap K dari balik jeruji besi di Mapolsek Tonjong.
"Cara menyelamatkan mereka ya biar mereka mati," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan kesedihannya yang ingin disayang oleh suami dan ibunya karena sejak kecil merasa terus hidup susah dan terkurung.
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ibu di Brebes Jawa Tengah Gorok Leher 3 Anaknya
Artikel ini telah tayang di Kabar Tegal dengan judul: "Depresi, Ibu Gorok Anak Kandung di Tonjong Brebes Ungkap Ingin Disayang Suami dan Tak Mau Anaknya Hidup Susah"
Diketahui, suami K seringkali menganggur, walau saat ini bekerja merantau di Jakarta sebagai sekuriti.
Menurut tetangga, K jarang sekali berinteraksi dengan tetangga sehingga perbuatan keji membunuh anak keduanya diduga disebabkan karena depresi berkepanjangan. *** (Lazarus Sandya Wella/Kabar Tegal)