Pemerintah: Rekor 1.241 Kasus Baru Covid-19 Karena Tracing yang Agresif

11 Juni 2020, 12:35 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. /- Foto: Kemenkes RI

SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah mengklaim, meningkatnya penambahan kasus positif Covid-19 hingga memecahkan rekor pada Rabu 10 Juni 2020 disebabkan karena tracing yang agresif.

Hal itu disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Polemik Debat Menko Luhut Vs Ekonom Rizal Ramli: Jadi atau Tidak?

Dijelaskan, penambahan kasus tersebut merupakan spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan di daerah, dan tidak didominasi dari hasil laporan rumah sakit.

"Penambahan kasus positif ini, disebabkan karena tracing yang agresif dilakukan, sehingga bisa kita lihat, bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh Puskesmas atau Dinas Kesehatan," papar Yurianto.

Baca Juga: Siap-siap Piknik Lagi, Menara Eiffel di Paris Dibuka Kembali 25 Juni 2020

Menurut Yurianto, hal tersebut menjadi bukti bahwa tracing yang agresif dapat mendapatkan banyak kasus positif.

Dengan demikian, upaya isolasi mandiri segera dapat dilakukan agar penyebaran virus dapat dikendalikan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, lanjut Yurianto, upaya tracing yang agresif tersebut sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo sebelumnya.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 10 Juni 2020: Tambah 13 Kasus Positif Sehari

"Ini adalah bukti, bahwa memang tracing yang agresif akan bisa menangkap begitu banyak kasus positif dan sudah barang tentu kita akan menginginkan kasus ini kemudian melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri, agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," katanya.

Berdasarkan kinerja data yang dilaporkan Gugus Tugas Nasional, diketahui angka penambahan kasus positif masih terjadi dan meningkat.

Namun apabila melihat sebaran per provinsi, sebagian besar sudah dalam kondisi stabil.

Baca Juga: Innaalillaahi! Pecah Rekor Lagi, Tambah 1.241 Kasus Baru Covid-19

"Kita bisa melihat, bahwa memang secara keseluruhan kita masih meningkat angkanya, tetapi kalau kemudian kita lihat sebaran per provinsi, sebenarnya sebagian besar provinsi sudah dalam kondisi stabil," jelas Yuri.

Sebagai informasi, Gugus Tugas Nasional melalui Gugus Tugas Daerah dalam sehari kemarin melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 17.757 spesimen.

Baca Juga: BLACKPINK Comeback 26 Juni? YG Entertainment Rilis Teaser Terbaru

Dengan tambahan itu, akumulasi yang sudah diperiksa di seluruh Indonesia selama ini adalah 446.918 spesimen.

Dari pemeriksaan tersebut didapatkan kasus positif sebanyak 1.241 orang, sehingga totalnya menjadi 34.316.

Baca Juga: Adam Lallana Bersiap Hengkang dari Liverpool di Akhir Musim

Hasil ini keluar setelah pemerintah mulai mengumumkan protokol kesehatan menghadapi kemungkinan new normal.

(*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler