Relawan Anies Baswedan Tolak Perpanjangan Jabatan Gubernur DKI, Refly Harun: 2024 Sulit Nyapres Kalau...

21 Februari 2022, 07:47 WIB
Anies Baswedan dinilai sulit nyapres pada Pilpres 2024 selama oligarki masih berkuasa /Tangkap layar YouTube/ Anies Baswedan/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun soroti pernyataan relawan Anies Baswedan tolak perpanjangan jabatan Gubernur DKI Jakarta.

Refly Harun mengatakan, apabila Anies Baswedan tak lagi menjadi kepala daerah, maka mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu tidak memiliki panggung.

Menurut Refly Harun, nantinya Anies Baswedan harus merogoh kocek sendiri ketika turun ke masyarakat.

Baca Juga: Giring Sindir Anies Baswedan Soal Banjir Kali Mampang, Dokter Eva: Dia Cuma Mirip Ibu-Ibu Hobi Rumpi

"Masalahnya adalah kalau dia tidak lagi menjadi kepala daerah, dia tidak punya lagi panggung untuk pergi ke mana-mana sebagai orang yang punya jabatan publik. Itu masalahnya, termasuk pembiayaannya," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 21 Februari 2022.

Refly Harun menilai, Anies Baswedan sulit mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang selama presidential threshold masih berlaku.

Lebih lanjut, mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstituti itu menuturkan, perpanjangan jabatan kepala daerah agak dilematis.

Baca Juga: Anies Baswedan Umumkan Jakarta Siap Jadi Tuan Rumah Urban 20 Mayor Summit 2022

Menurutnya, dari setiap pilihan yang ada, harus dipastikan bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan konstitusi.

"Dari tiga option itu, pastikan dulu option tidak bertentangan dengan konstitusi. Nah option yang tidak bertentangan adalah perpanjangan atau dipilih DPRD," tegasnya.

Ia menjelaskan, perpanjangan masa jabatan kepala daerah bersifat konstitusional karena gubernur, bupati, maupun wali kota dipilih secara demokratis.

Kemudian, Refly mengatakan tidak akan gunanya Anies Baswedan berkunjung ke luar daerah dan menyapa para pendukungnya apabila oligarki yang menentukan.

Baca Juga: Anies Baswedan Hadiri Peresmian World Halal Centre NU: Insya Allah Tanda PWNU Jangkauannya Mendunia

"Oligarki istana sekarang menguasai 82% hampir dan itu tidak menyisakan oposisi untuk bisa mengajukan calon kalau mereka kompak," tuturnya.

"Tapi kalau mereka mau mendesain, mereka bisa membelah diri menjadi dua atau tiga calon, tetapi tetap inner circle mereka yang akan berkuasa, tinggal bagi-bagi kue kekuasaan saja," tukasnya.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler