SEPUTARTANGSEL.COM - Buruknya sarana dan prasarana di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang disorot Pengamat Kebijakan Publik UNIS Tangerang Adib Misbachul Islam.
Adib pun meminta agar pihak Kejaksaan Agung memeriksa anggaran pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana pada Terminal 3 Bandara Soetta.
Hal itu disampaikan Adib usai ditemukannya karpet bandara yang jelek oleh Menteri BUMN Erick Thohir beberapa hari lalu.
Baca Juga: Erick Thohir Temui Perakit Miniatur Pesawat Garuda Indonesia: Kedatangan Tamu Spesial
"Malu jadi direksinya Angkasa Pura II. Urus hal kecil saja tidak becus. Masa ada karpet yang tidak sesuai. Terminal 3 Bandara Soetta kan baru dibuat dan menjadi etalase Indonesia yang sering dibanggakan ke masyarakat dunia," ucap pria yang akrab disapa Adib Miftahul ini ketika dihubungi SeputarTangsel.Com, Selasa 15 Februari 2022 kemarin.
Adib menilai, hal yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir memeriksa kondisi karpet bandara merupakan sebuah cambukan keras bagi jajaran pejabat BUMN untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
"Pembenahan yang dilakukan Erick Thohir harus terstruktur dan sistematis agar BUMN jadi sarana pemasukan bagi negara dan tidak selalu mengeluh rugi terus setiap mengumumkan kondisi laporan keuangan," tambahnya.
Baca Juga: Erick Thohir Soroti Karpet Bandara Soekarno Hatta: Kualitasnya Jelek
Lebih lanjut, Adib meminta agar Kejaksaan Agung turun tangan. Terlebih kondisi pelayanan Terminal 3 Bandara Soetta kerap dikeluhkan pengguna jasa pesawat udara.
"Seharusnya Kejaksaan jangan tutup mata. Periksa kontraktornya siapa dan apakah ada yang tidak sesuai dalam pengadaannya. Kalau ada potensi kerugian negara segera ambil tindakan tegas," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke luar daerah, Senin 14 Februari 2022 lalu Menteri BUMN Erick Thohir sempat menemukan adanya salah satu karpet Bandara Soetta yang tidak sesuai.
Baca Juga: Erick Thohir Bantu Lunasi Utang Seorang Warga di Jakarta dan Jamin Biaya Pendidikan Keponakannya
Mantan bos kesebelasan Inter Milan ini pun menyebut kualitas karpet tersebut jelek dan meminta pengelola bandara untuk menggantinya.***