Sandiaga Uno Ungkap Prabowo Sempat Tak Setuju Anies Baswedan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta: Dia Maunya Saya

5 Februari 2022, 06:41 WIB
Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa Prabowo Subianto sempat tidak setuju Anies Baswedan jadi Calon Gubernur DKI Jakarta /Tangkapan layar YouTube/Akbar Faizal Uncensored/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menceritakan masa-masa ketika mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 yang lalu.

Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa keputusan mengajak Anies Baswedan menjadi Calon Gubernur adalah murni keputusan darinya.

Namun, Sandiaga Uno mengatakan dua jam sebelum mendaftarkan diri, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto masih belum setuju jika Anies Baswedan yang menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Sandiaga Uno Pamer Foto Bareng Shin Tae Yong, Netizen: Menparekraf Rasa Menpora

Hal itu disampaikan oleh Sandiaga Uno saat menjadi bintang tamu di podcast di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Kamis, 3 Februari 2022.

"Itu murni decision keputusan saya walaupun diperkenalkannya melalui tokoh-tokoh bangsa ini," kata Sandiaga Uno yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu, 5 Februari 2022.

"Tapi waktu saat terakhir itu Pak Prabowo mengatakan tidak setuju, karena dia maunya saya menjadi calon Gubernur," sambungnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Unggah Foto Kunjungan ke Kediaman Luhut, Netizen Gagal Fokus: Alhamdulillah Covid Udah Gak Ada

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini awalnya berpikir hanya akan melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai saingan di Pilgub DKI Jakarta itu.

Namun, perkembangan saat itu terjadi sangat cepat dan tiba-tiba muncul nama lain, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.

"Karena perkembangan saat itu begitu cepat di mana perhitungan saya yang tadinya kita akan head to head kubu Pak Basuki dan kubu yang non Pak Basuki ini dengan dua calon, karena Jakarta itu kan 50 persen plus 1," ungkap Sandiaga Uno.

"Akhirnya mendapatkan tiga calon, itu belum ada di skenario pertama saya, konstelasi berubah total," tambahnya.

Baca Juga: Prabowo Dinilai Khianati Habib Rizieq, Damai Hari Lubis Singgung Anies Baswedan hingga Ahok: Dia Tidak Korup

Akhirnya, Sandiaga Uno menemukan strategi atas dasar masukan dari beberapa teman-teman dan tokoh-tokoh di DKI Jakarta yang memberikan pandangan.

"Akhirnya saya menemukan strategi, karena itu kan strategi yang sangat wow mengagetkan, Pak SBY memutuskan Mas AHY yang maju," pungkasnya.

"Semua perhatian terpusat kepada Mas AHY, bagaimana saya bisa menciptakan satu strategi tandingan, Anies Baswedan jawabannya," sambungnya.

Akan tetapi, Sandi mengaku kesulitan dalam meyakinkan partai-partai yang akan mengusungnya dengan memberikan surat rekomendasi untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta itu.

"Jadi meyakinkan Partai Gerindra dan Partai PKS itu yang 24 jam terakhir itu saya lakukan sampai gak tidur saya di Kertanegara untuk meyakinkan," ujarnya.

Akhirnya Prabowo Subianto mengatakan jika memang tidak menemukan titik temu dari polemik tersebut ya sudah saja.

Namun, sosok Fadli Zon muncul menjadi penengah dan penyambung dari tiga pihak yang memiliki kepentingan.

"Fadli Zon yang akhirnya menjadi konektor dari tiga titik yang waktu itu yang memiliki kepentingan untuk memiliki calon bersama di Pilgub DKI, itu PKS, Gerindra, dan kami," tuturnya.

"Akhirnya itulah kita bisa mengolah dua jam sebelum kita berangkat ke KPU DKI untuk mendaftar akhirnya tercapai kesepakatan untuk tandatangan," tandasnya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler