Video Viral Orang Nendang Sesajen Sedekah Desa di Gunung Semeru, Alissa Wahid: Repot Ketemu Orang Model Begini

9 Januari 2022, 10:46 WIB
Menendang sesajen, salah satu yang diperlihatkan dalam video yang beredar dan membuat masyarakat Sumbersari tersinggung /Tangkapan layar twitter @Sam Setiawan/

SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar video seseorang yang membuang sesajen dan menendangnya dengan kaki, membuat masyarakat serta relawan di Gunung Semeru marah dan memburu orang yang tersebut. 

Pengamat sosial dan budaya yang juga putra Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid ikut memprotes perilaku orang dalam video tersebut. 

Melalui akunnya @AlissaWahid memprotes perilakunya yang dianggap memaksakan keyakinannya kepada orang lain.

Alissa menyebut jika tidak meyakini dengan sesajen tersebut silakan saja, tetapi tidak harus memaksakannya kepada orang lain yang meyakini hal tersebut. 

Baca Juga: Polemik Donasi Gala Sky Bakal Disita Negara karena Tak Ada Izin Kemensos, Susi Pudjiastuti: Kenapa Harus Ijin?

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," protes Alissa Wahid. 

Alissa juga mengomentari orang dalam video yang melakukan tindakan karena tidak menghormati kepercayaan orang lain. 

"Repot memang kalau ketemu yang model2 begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," ungkap Alissa. 

Dala video tersebut orang yang membuang sesajen merekam tindakannya dengan menyebut sesajen itu yang membuat murka Allah hingga Allah menurunkan azabnya. 

Video tersebut awalnya diunggah pemilik akun Sam Setiawan @Setiawan3833 pada 8 Januari 2022. 

"Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang," ungkap Sam Setiawan. 

Baca Juga: Terungkap Promosi Perusahaan Berkedok Lowongan Kerja, Netizen Singgung Bank BUMN hingga Perusahaan Kuliner

Sam juga mengungkapkan bahwa sesajen yang dibuang dan ditendang adalah sesajen yang dipasang oleh masyarakat Sumbersari, Lumajang, Jawa Timur. 

"Masyarakat Sumbersari, Lumajang habis mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencana tapi diperlakukan seperti ini," unggapnya lagi. 

"Masyarakat Lumajang masih heterogen. Banyak penganut kepercayaan. Bahkan di Sumbersari Pronojiwo banyak penganut Hindu," tambahnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler