SEPUTARTANGSEL.COM- Ekonom senior Rizal Ramli melontarkan kritikannya terhadap pembubaran Lembaga Eijkman oleh Pemerintah mulai 1 Januari 2022.
Melalui akun Instagramnya @rizalramli.official mengkritik pembubaran Eijkman yang disebutnya dibubarkan oleh politisi-politisi yang bermodal kuasa.
"Lembaga Eijkman, dapat Nobel di zaman Belanda, sangat terkenal dalam bidang research. Kok dibubarin oleh politisi2 yang modal kuasa doang?" unggah Rizal Ramli pada 1 Januari 2022.
Rizal Ramli juga menyebut pembubaran Lembaga Eijkman oleh politisi yang disebutnya tak mengerti manfaat dan cara kerja lembaga riset.
"Tanpa mengerti manfaat dan cara kerja Lembaga Riset !
Kenapa bisanya hanya merusak, bukan menambah nilai .. quo vadis riset?" geram Rizal Ramli dengan emoji tangan mengepal.
"Kenapa bisanya hanya merusak, bukan menambah nilai .. quo vadis riset?" tanyanya lagi.
Dalam unggahannya Rizal Ramli juga mengaitkan beberapa alasan protes pembubaran Eijkman dari beberapa cuitan yang mengungkap kondisi para peneliti yang ada dalam lembaga riset Eijkman.
Kabar pembubaran Lembaga Eijkman mencuat setelah beberapa periset lembaga mengeluhkan penggabungan Eijkman ke BRIN memecat sebanyak 80 persen periset tanpa pesangon.
Para periset Lembaga tersebut yang umumnya Honorer dengan pendidikan baik S1 dan S2 tak bisa langsung ikut bergabung di BRIN.
Syarat bergabung ke BRIN selain statusnya di Lembaga Eijkman telah pegawai negeri juga pendidikan S3. Bagi yang berpendidikan S3 tapi masih honorer dapat mengikuti tes CPNS atau PPPK pada 2021 lalu. Yang S1 dan S2, masih bingung. ***