SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempertanyakan status pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan menggantikan peran Jakarta saat rapat bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Pertanyaan Anies tersebut mendapatkan tanggapan dari mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui cuitan di akun Twitternya pada Senin, 11 Oktober 2021.
Menurut Ferdinand, seharusnya pertanyaan dari Anies tidak perlu muncul seandainya Gubernur DKI Jakarta itu mau membaca tentang RUU Ibu Kota Negara.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut DKI Jakarta 0 Kasus Kematian Covid-19, Zubairi Djoerban: Jalan Masih Panjang
"Pertanyaan ini seharusnya tak perlu muncul dari @aniesbaswedan jika dia mau membaca tentang RUU IBU KOTA NEGARA," cuit Ferdinand dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
"Disitu jelas disebut IBU KOTA NEGARA (IKN) bkn Ibu Kota Pemerintahan (IKP)," lanjut Ferdinand.
Kemudian Ferdinand Hutahaean meminta agar Anies fokus kerja mengurus Jakarta tanpa perlu mengurusi masalah IKN (Ibu Kota Negara).
"Mestinya Anies kerja saja urus Jakarta, jgn celamitan soal IKN," tandasnya.
Sontak tanggapan dari Ferdinand Hutahaean mendapatkan berbagai macam komentar dari para netizen.
"Om gaberner sejujurnya kepingin tanyak kok bukan dia aja nanti disana," komen akun @1827User.
"Formula e dibilang ga bermutu yah?? giliran ibu kota baru aja pada diem. padahal dananya bisa dipake buat hal yg lebih bermanfaat," tulis akun @NurSyafaah15.
Baca Juga: Anies Baswedan Luncurkan Program 'Semua Bisa Makan', Masyarakat Bisa Ikut Donasi dengan Cara Ini
"Pertanyakan mulu...giliran ditanya masalah kelebihan ono ini and masalah formula E diemmm," ujar akun @Welly78421806.
Sebelumnya, dalam rapat itu, Anies mempertanyakan status ibu kota baru tersebut, apakah sebagai ibu kota negara atau ibu kota pemerintahan.
Kemudian, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfo menjelaskan bahwa pemerintah pusat ingin ibu kota baru statusnya sebagai ibu kota negara, bukan sekadar ibu kota pemerintahan.***