Tirto.id Sebut Cuitan Rasis Bernie Cederai Jurnalisme, Forum Pimred PRMN Minta Semua Pihak Bijak Bermedsos

17 Agustus 2021, 21:35 WIB
Forum Pimred PRMN menyikapi 'kekhilafan' jurnalis Tirto.id sebagai pernyataan pribadi yang tak bisa dikaitkan dengan media tempatnya bekerja. /Foto: Dok. Forum Pimred PRMN/

SEPUTARTANGSEL.COM - Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) menyayangkan terjadinya 'kekhilafan' seorang jurnalis di Twitter yang melontarkan kicauan bernada rasis kepada masyarakat Baduy dan menyinggung Presiden RI.

Menurut Forum Pimred PRMN, pandangan para jurnalis yang disampaikan di media sosial pribadinya, tidak bisa serta merta dianggap sebagai sikap dari media tempat dia bekerja.

Kendati begitu saat ranah antara pribadi jurnalis dan media di ruang publik sekarang ini seperti semakin tipis, semua pihak dituntut untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.

Baca Juga: Seorang Netizen Hina Jokowi dan Rendahkan Adat Baduy, Muannas Alaidid: Kebencian SARA pada Adat dan Budaya

"'Kekhilafan' jurnalis bisa saja terjadi di media mana pun, dan ini menjadi dasar bagi media untuk melakukan evaluasi diri," ujar Ketua Forum Pimred PRMN, Dadang Hermawan dalam keterangan tertulis yang diterima SeputarTangsel.Com, Selasa 17 Agustus 2021.

Forum Pimred PRMN adalah forum yang terdiri atas 170 lebih Pemimpin Redaksi portal-portal berita yang bernaung di bawah Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), termasuk SeputarTangsel.Com.

Sebagaimana diberitakan, pemilik akun Twitter @pawletariat pada Senin, 16 Agustus 2021 melontarkan kicauan yang dinilai sebagai rasisme terhadap suku Baduy sekaligus menghina Presiden Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Suku Baduy di Sidang Tahunan MPR, Ternyata Ini Alasannya

Kicauan itu langsung viral dan dipenuhi hujatan netizen. Akun @pawletariat sendiri pada hari itu menyampaikan permohonan maaf.

Namun, hujatan tak mereda, bahkan beralih ke tempat bekerja @pawletariat yang belakangan diketahui bernama Mohammad Bernie dan berprofesi sebagai jurnalis di media online Tirto.id.

Akun-akun media sosial Tirto diserbu hujatan. Aplikasi Tirto di Playstore langsung anjlok bintangnya setelah diserbu review bintang 1.

Mohammad Bernie pada Selasa 1 Agustus 2021 kembali melontarkan kicauan di akun Twitternya yang mengabarkan bahwa dirinya mengundurkan diri dari Tirto sejak hari ini.

"Per hari ini, 17 Agustus 2021, saya telah mengundurkan diri dari Tirto.id. Sekali lagi, cuitan saya kemarin bersifat pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan tirto.id. Sekian, terima kasih," cuit Bernie sebeum menutup akunnya.

Baca Juga: Pegiat YLBHI ke Jokowi: Seharusnya Tiru Bagaimana Baduy Hadapi Pandemi dan Jaga Lingkungan Hidup

Tirto.id pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal tersebut, pada Selasa 17 Agustus 2021.

Berikut ini statemen lengkap Redaksi Tirto.id:

Pernyataan Redaksi Tirto.id atas Kasus Ujaran Rasis M. Bernie

Redaksi Tirto.id menyadari perihal kasus jurnalis kami yang melakukan ujaran rasis kepada masyarakat Baduy dan menyinggung Presiden RI. Rasisme adalah bentuk kebencian dan kami tidak menoleransinya.

Sikap kami terhadap masyarakat Baduy dan komunitas adat lain tercermin dalam laporan-laporan kami dan kami selalu menjunjung nilai-nilai inklusivitas dalam keredaksian. Sikap jurnalis kami, M. Bernie, sama sekali tidak mencerminkan sikap yang kami anut selama ini.

Ketika M. Bernie mencuit tentang Presiden RI dan masyarakat Baduy, benar bahwa ia masih berstatus sebagai karyawan Tirto.id. Terhitung sejak hari ini, ia sudah tidak lagi berstatus sebagai karyawan Tirto.id. Segala isi dan maksud cuitan M. Bernie adalah murni tanggung jawabnya sebagai pribadi.

Efek yang ditimbulkan cuitan itu fatal karena menyangkut integritas M. Bernie sebagai wartawan dan Tirto.id sebagai institusi pers. Ini bukan hanya mencederai Bernie sebagai individu maupun Tirto.id, tetapi juga berpotensi melunturkan kepercayaan publik terhadap jurnalisme.

Kami tentu berharap laporan-laporan yang pernah kami tulis, yang berusaha keras mengedepankan inklusivitas dan keberimbangan, membuat jurnalis-jurnalis kami lebih berpikir jernih dalam melihat isu tersebut dalam keseharian. Tapi, kasus M. Bernie ini membuktikan sebaliknya. Untuk ini, kami meminta maaf dan akan melakukan evaluasi internal.

Persoalan ini juga menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih berkomitmen memperbaiki kualitas jurnalis serta mengedepankan liputan-liputan yang membantu menegakkan keadilan bagi masyarakat adat.

Salam, Redaksi Tirto.id. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler