SEPUTARTANGSEL.COM – Tengah malam, Rabu 28 Juli 2021, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti melantunkan doanya.
Doa tersebut dipanjatkan Susi Pudjiastuti setelah membaca berita yang menyebutkan Indonesia akan menjadi negara terakhir yang keluar dari krisis Pandemi Covid-19.
Susi Pudjiastuti mendoakan semua masyarakat dan pemimpin dapat menyelesaikan krisis pandemi Covid-19.
Pemilik Maskapai Susi Air itu menuliskan doanya di akun Twitter pribadnya, @susipudjiastuti.
“Ya Allah, berikan kami semua dan pemimpin kami bisa menyelesaikan krisis pandemic Covid-19 dengan cepat,” tulis Susi di awal doanya.
“Mudahkan ikhtiar kami. Beri kami kekuatan, ketulusan, dan kejujuran untuk menyelesaikan krisis ini,” pinta Susi menambahkan dalam cuitannya.
Doa ditutup dengan ucapan, "Hanya kepada Allah kami berserah diri."
Netizen Indonesia buka suara membaca cuitan Susi dalam bentuk doa. Beberapa mempertanyakan, alasan doa di Twitter.
Baca Juga: Telah Berpulang, Susi Pudjiastuti Berduka Atas Meninggalnya Sosok Ekonom Senior Christianto Wibisono
“Gaya berdoa apa ini di Twitter. Gaya doa model baru ya semenjak ikut kadrun? Tuhanmu akun Twitternya apa? Kasih tahu dong, biar saya ikuti, like, dan retweet,” tulis @Buzzer_NKRIsaja yang juga disambut dengan pro dan kontra.
Apalagi dia menghubungkannya dengan istilah kadrun, nama yang populer untuk pihak tertentu sejak pemilihan presiden 2019.
“Berdoa kok di Twitter. Ha ha ha.. sekelas mantan menteri,” tulis @RonnyS94932472 senada dengan akun Buzzer NKRI.
Meski demikian, tidak semua Netizen menanggapi negatif doa Susi. Beberapa mendukung doa tersebut sebagai bagian dari ikhtiar.
Baca Juga: Sandiaga Uno Mau Musik Dangdut Bersaing dengan K-pop, Susi Pudjiastuti Komen dengan Bahasa Inggris
“Patuh 5M, jangan lupa berdoa dulu sebelum pakai masker. Sayangnya, di gambar ini doa tidak masuk dalam anjuran pemerintah,” ujar @HermanBohermian sambil mengunggah gambar anjuran 5M dengan satire.
Sementara akun @Reckihadiperda menuliskan, Allah tidak mengubah suatu kaum apabila kaum tersebut tidak mengubah keadaannya sendiri.
Menurutnya, selain berdoa harus ada tindakan lebih baik untuk mengeluarkan Indonesia dari krisis pandemi Covid-19. ***