Jokowi Minta Penyaluran Paket Obat Gratis Bagi Pasien Covid-19 Diawasi, Agar Tidak Dikorupsi?

15 Juli 2021, 17:09 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) /Instagram/@jokowi

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyaluran bantuan untuk warga selama PPKM Darurat Jawa-Bali diawasi dengan ketat.

Pengawasan ini diminta Jokowi agar bantuan yang diberikan pemerintah benar-benar sampai ke masyarakat.

Seperti diketahui, pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali. Mulai dari bantuan bahan pokok, sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST), serta bantuan paket obat-obatan.

Baca Juga: Raditya Dika Ungkap 8 Tips Menjadi Produktif, Salah Satunya Jangan Lupa Bersenang-senang

Bantuan tersebut menurut Jokowi sebagai upaya meringankan beban masyarakat selama PPKM Darurat Jawa-Bali yang sudah berjalan 12 hari sejak dimulai pada 3 Juli 2021.

Pemerintah telah mengambil kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai upaya untuk menekan laju penularan COVID-19. Sejalan dengan implementasi kebijakan tersebut, pemerintah juga terus bekerja keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, di antaranya melalui pemberian bantuan sosial serta bantuan paket obat terapi COVID-19.

“Dalam rangka mengurangi laju penularan COVID-19, kebijakan PPKM Darurat tidak terhindarkan. Pemerintah terus bekerja keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak. Oleh karena itu, pemerintah memberi bantuan mulai hari ini berupa bantuan bahan pokok, sembako, lewat PKH dan lewat Bantuan Sosial Tunai, serta bantuan paket vitamin dan obat-obatan,” kata Jokowi saat meluncurkan paket obat-obatan gratis di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021.

Baca Juga: Begini Cara Dapat Obat Covid-19 Gratis dari Pemerintah

Oleh sebab itu, Jokowi tidak ingin bantuan yang diberikan pemerintah untuk masyarakat tidak tersampaikan dan minta diawasi.

“Saya minta agar dilakukan pengawasan yang ketat di lapangan, agar program ini betul-betul bisa maksimal mengurangi risiko karena Covid-19 dan membantu pengobatan warga yang menderita COVID-19," ujarnya.

Pada hari ini, Jokowi menyalurkan bantuan paket obat-obatan kepada warga yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri (isoman).

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Depak Anies Baswedan Dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta? Cek Faktanya

Sebanyak 300 ribu paket obat-obatan yang diberikan Jokowi untuk warga yang isoman, namun paket obat-obatan ini diprioritaskan bagi warga yang kurang mampu.

“Untuk tahap sekarang ini yang akan dibagikan adalah 300 ribu paket untuk yang melakukan isolasi mandiri di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan dilanjutkan dengan 300 ribu paket lagi untuk yang di luar Jawa,” paparnya.

Terdapat tiga jenis paket yang akan dibagikan, untuk dikonsumsi pasien isoman selama tujuh hari. Paket yang pertama untuk pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) berupa vitamin.

Baca Juga: Warga Jepang Tinggalkan Indonesia, Netizen: Parah Nich Luhut

“Paket dua berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Untuk paket ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter, ini terutama nanti dokter puskesmas,” tuturnya.

“Terakhir, Paket 3, berisi vitamin dan obat untuk warga dengan PCR positif disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket ini juga membutuhkan konsultasi dan resep dari dokter,” imbuhnya.

Jokowi menegaskan bahwa penyaluran paket obat-obatan ini idak mengganggu ketersediaan obat esensial terapi Covid-19 di apotek maupun di rumah sakit.

Baca Juga: Pengin Tatap Muka, Pelajar Ungkap ke Presiden Jokowi: Kami Rindu Belajar di Sekolah, Pak

Ia juga menegaskan bahwa paket isoman gratis untuk rakyat ini tidak untuk diperjualbelikan.

“Ketiga paket obat isolasi mandiri ini tidak diperjualbelikan,” tegasnya.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler