LSI Denny JA: Ganjar Pranowo Lebih Potensial Capres Dibandingkan Puan Maharani

19 Juni 2021, 00:06 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /Humas Pemprov Jateng/

SEPUTARTANGSEL.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dapat menjadi calon Presiden atau Capres potensial yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ganjar Pranowo justru lebih berpotensi sebagai calon Presiden 2024 dibandingkan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Penilaian ini disampaikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Baca Juga: Baliho Puan Maharani Sudah Bertebaran, Netizen: Masih Lama, Keburu Catnya Luntur

“Ganjar memiliki elektabilitas 15,5 persen. Sementara Puan di angka 2 persen,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam konferensi pers daring pada Kamis, 17 Juni 2021, di kanal YouTube Aveecena.

Berdasarkan survei nasional Denny JA pada bulan Juni 2021, Ganjar hanya kalah dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas 23,5 persen.

Ganjar juga bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dianggap berpotensi sebagai capres di 2024 mendatang dengan elektabilitas 13,8 persen.

Baca Juga: Bocor, Draft Jadwal Liga 1 2021/2022, PS Sleman vs Persija Jadi Laga Pembuka

Di sisi lain Ganjar mempunyai potensi untuk menjadi Ketua Umum PDIP jika dirinya dipilih sebagai calon Presiden dan kemudian memenangkannya.

“Kalau kemudian Ganjar yang menjadi pilihan Queen Maker Megawati dan dicapreskan oleh PDIP dan akhirnya terpilih sebagai presiden di 2024 maka yang pertama jadi PR adalah Ganjar berpotensi menjadi Keta Umum PDIP berikutnya,” ungkap Adjie.

Ada beberapa alasan kenapa Ganjar berpotensi menjadi Ketua Umum PDIP. Pertama, Ganjar adalah kader partai yang sudah lama bergabung dengan PDIP dan pernah dua kali menjadi Anggota DPR RI dari PDIP.

Baca Juga: Walikota Tangerang Tetapkan RSUD Kota Tangerang sebagai Rumah Sakit Khusus Covid-19

“Kita tahu Ganjar bukan orang baru di PDIP. Ganjar adalah kader partai yang sudah lama masuk dalam struktur partai, dua kali menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Bahkan, Ganjar menjadi Gubernur dari PDI Perjuangan di Jawa Tengah,” ucap Adjie.

Kedua, usia Megawati yang semakin tidak bisa dilawan. Artinya, usia yang semakin menua membatasi Megawati untuk melakukan konsolidasi politik atau kerja-kerja partai sehingga regenerasi dari PDIP harus dilakukan.

Berdasarkan alasan tersebut maka Adjie menyimpulkan bahwa potensi Ganjar menjadi Ketua Umum PDIP adalah suatu potensi yang tidak bisa diabaikan.

Baca Juga: Aktor Wan Abud Meninggal, Sang Istri Ungkap Penyebabnya

Adjie menambahkan, Ganjar mempunyai potensi untuk mematahkan trah Soekarno dalam PDIP. Hal ini dapat terjadi, jika Ganjar diusung sebagai capres oleh Megawati dan PDIP yang kemudian dapat terpilih sebagai presiden dua periode.

 “Pertanyaan politisnya, apakah rela atau bersedia, Megawati atau Puan trah Soekarnonya hilang?” tambahnya.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler