Jokowi Hadiri Pernikahan Atta-Aurel, Rocky Gerung: Ketidakadilan Justru Muncul di Masa Pandemi

5 April 2021, 10:25 WIB
Presiden Jokowi menjadi saksi dalam pernikahan Atta dan Aurel /Sumber foto: Instagram Atta Halilintar/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hadirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai saksi di pernikahan selebritis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah banjir kritikan publik.

Pasalnya, resepsi yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang yang berlokasi di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 3 April 2021 itu dilaksanakan di tengah-tengah penerapan PPKM.

Selain itu, hadirnya Jokowi di pernikahan tersebut diunggah di akun resmi Sekretariat Negara.

Baca Juga: Data Sementara Banjir Bandang Flores Timur 41 Meninggal, 27 Warga Dinyatakan Hilang

Baca Juga: Benny K Harman ke Ferdinand Hutahaean: Kamu kok Ikut Dungu Bung?

Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan bahwa pernikahan tersebut tak berhubungan dengan kemaslahatan bangsa dan bersifat privat sehingga seharusnya tidak perlu diunggah ke dalam akun-akun lembaga negara.

"Saya nggak ngerti apa kepentingan publik dalam peristiwa itu sehingga masuk berita Sekretariat Negara atau situs Presiden," katanya, seperti dikutip Seputartangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada hari Senin, 5 April 2021.

Mantan Dosen Filsafat UI itu menilai bahwa Presiden Jokowi bukan hanya tidak sadar akan kenyataan, tetapi juga tidak sadar dengan kedaruratan.

Baca Juga: Diskon PPnBM, yang Untung Cuma Kelas Menengah Atas, Pemerintah dan Lingkungan Hidup Rugi

Baca Juga: Beredar Seruan Aksi HMI, Ferdinand Hutahaean: Belum Ada Info Akurat, Kalau Benar Saya Ingin Ikut Hadir

"Sangat masuk akal orang mencibir pada kegiatan itu, bahwa Presiden (Jokowi) betul-betul tidak punya sense of reality, tetapi juga sense of urgency. Dia nggak ngerti realitas, dan juga sekaligus dia nggak ngerti mana yang urgent," ujarnya.

"Presiden hadir di tempat yang banyak orang, bukan demi orang banyak. Ini masalah nih dalam bukan hanya sekadar etika politik, tapi sense of urgency," sambungnya.

Rocky menuturkan bahwa pemerintah lebih serius dalam mengurus banyak orang dibandingkan dengan mengurus orang banyak.

Baca Juga: Pascalibur Paskah, 74 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta, Mudik Lebaran Tetap Dilarang

Baca Juga: Liburan Paskah, Bagaimana Arus Balik ke Jakarta?

Lebih lanjut, Rocky Gerung membandingkan peristiwa tersebut dengan kasus di Petamburan yang menyeret nama Habib Rizieq yang kini tengah mendekam di Rutan Bareskrim Mabes Polri.

Dia menilai bahwa ketidakadilan justru muncul dalam masa-masa pandemi Covid-19.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler