Baca Juga: Bolehkah Berdoa Agar Seseorang Jadi Jodohnya? Ini Kata Buya Yahya
Monumen Setu legi
Monumen ini dibangun untuk mengenang terjadinya tragedi Agresi Militer Belanda II, dimana peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu Neton Legi.
Saat agresi itu Belanda mencari Suharto dan keluarganya di dusun Kemusuk pada tanggal 7 Januari 1949.
Tentara Belanda marah karena tidak menemukan Suharto, setiap menemui orang laki-laki di dusun itu ditembak mati. Ada 45 orang yang meninggal saat itu.
Nama-nama orang yang meninggal itu diabadikan dalam Monumen Setu Legi, dan dimakamkan di taman makam pahlawan Somenggalan dalam satu komplek dengan monumen Setu Legi.
Terdapat sekitar 200 orang dari Kemusuk, Godean, Gamping, Moyudan yang dimakamkan di Somenggalan, korban perang melawan Belanda ketika Serangan Umum 1 Maret.
Probo Sutedjo juga dimakamkan di Somenggalan bersebelahan dengan makam bapaknya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Dokumenter Seru, Salah Satunya Karya Sutradara Kondang Indonesia
Makam Sukirah