Aurel Hermansyah Melahirkan Secara Caesar, Begini 5 Risiko Jika Sering Lahiran Caesar

- 24 Februari 2022, 08:04 WIB
Proses persalinan Aurel Hermansyah yang lahiran secara caesar
Proses persalinan Aurel Hermansyah yang lahiran secara caesar /Tangkap layar YouTube AH/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kelahiran Baby A membawa kebahagiaan bagi pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Aurel Hermansyah melahirkan secara caesar di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, dibantu dr Ivan Rizal Sini, SpOg.

Namun, metode persalinan Aurel Hermansyah sempat hangat diperbincangkan. Ini karena ayah Atta Halilintar, Anofial Asmid menyarankan Aurel untuk tidak melahirkan secara caesar.

Baca Juga: Aurel Tempuh Operasi Caesar Demi Putri Pertama, 'Behind The Scene' Jelang Persalinan

"Biar lahirnya normal, jangan sampai operasi, jangan sampai caesar. Kalau caesar, Atta enggak bisa punya anak banyak," ujar Anofial Asmid pada Aurel di kanal YouTube AH beberapa waktu lalu.

Keputusan caesar diambil karena dokter mengatakan bahwa bobot Baby A mencapai lebih dari tiga kilogram.

Dengan bobot lebih dari tiga kilogram, panggul Aurel diperkirakan kurang mendukung proses kelahiran bayi.

Baca Juga: Felicya Angelista Trauma Sering Masuk UGD di Awal Kehamilan, Pilih Proses Lahiran Operasi Caesar

"Berat bayi diperkirakan tiga kilogram lebih, ya. Makanya tadi saya bilang, mungkin enggak cukup nih antara kepalanya (bayi) dengan panggulnya (ibu)," kata dokter Ivan dikutip SeputarTangsel.Com dari video yang diunggah melalui kanal YouTube AH pada Minggu, 20 Februari 2022.

Permintaan ayah Atta utk melahirkan normal kemudian banyak mendapatkan kritik dari netizen. Mereka menilai ayah Atta tidak mementingkan kondisi Aurel.

Jadi, apakah benar Aurel tidak bisa punya anak banyak? Berikut ini penjelasan yang dirangkum SeputarTangsel.Com dari berbagai sumber tentang peluang jumlah anak dari proses melahirkan caesar.

Baca Juga: Jelang Persalinan Aurel Hermansyah, Dokter Beberkan Bobot dan Wajah Baby A, Atta Halilintar Syok

Menurut dr. Kevin Adrian, dikutip dari Alodokter, setelah dua tahun melahirkan caesar, proses kelahiran berikutnya bisa melahirkan normal.

Setelah melahirkan normal maka jumlah anak dapat diatur selang 2 tahun, agar mendapatkan ASI maksimal. Jadi tinggal dihitung jumlah anak disesuaikan dengan usia Aurel.

Namun, kata dr Kevin Andrian, jika persalinan normal tidak berjalan lancar, maka metode persalinan yang akan disarankan adalah operasi caesar kembali. Hal ini meningkatkan risikomu untuk terkena komplikasi operasi, seperti perdarahan hebat dan infeksi.

Kemudian dikutip dari hellosehat.com, menurut Jason S. James, MD, ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi di Baptist rumah sakit Miami mengaku telah melakukan enam kali operasi caesar kepada perempuan dan hampir tidak ada komplikasi.

“Saya telah melakukan enam C-section (caesar) pada seorang perempuan dengan hampir tidak ada komplikasi atau kesulitan, dan saya telah melakukan bedah caesar kedua dengan banyak adhesi dan potensi komplikasi.” kata Jason.

Jadi, Aurel Hermansyah berpeluang memiliki 6 anak dengan proses operasi caesar.

Namun, Jason S. James mengatakan tidak ada batasan berapa kali caesar harus dilakukan. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa ada peningkatan risiko setelah caesar ketiga pada beberapa orang.

Selain itu, melahirkan secara normal juga tidak direkomendasikan setelah melakukan sesar tiga kali.

Berikut ini adalah risiko perempuan yang menjalani operasi caesar berkali-kali:

1. Luka jaringan di sepanjang rahim dan organ sekitarnya. Kantung-kantung jaringan menyerupai parut (adhesi) terbentuk dengan peningkatan pada ketebalannya pasca masing-masing operasi perut. Hal ini membuat perempuan menjadi sulit melahirkan.

2. Cedera usus dan kandung kemih. Luka pada kandung kemih mungkin bisa terjadi, tapi sangat jarang pada sesar pertama kali, risiko ditemukan pada sesar selanjutnya.

3. Perdarahan hebat. Sangat mungkin terjadi perdarahan hebat setelah melakukan beberapa kali caesar.

4. Masalah dengan plasenta. Semakin banyak sesar yang lakukan, semakin tinggi juga risiko mengalami masalah dengan plasenta.

5. Memicu hernia, diastasis recti, ketika otot-otot perut terpisah dan menjorok ke perut serta mati rasa dan nyeri di daerah sayatan.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini