5 Makanan yang Disajikan Masyarakat Tionghoa Saat Merayakan Imlek Beserta Filosofi dan Maknanya

- 22 Januari 2022, 20:39 WIB
5 makanan khas yang disajikan saat merayakan Imlek
5 makanan khas yang disajikan saat merayakan Imlek /Dok. Antara/Maria Cicilia Galuh/

SEPUTARTANGSEL.COM - Tidak lama lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Hari Raya Imlek.

Hari Raya Imlek pada tahun ini diketahui jatuh pada tanggal 1 Februari 2022 mendatang.

Dalam perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa biasanya menyajikan beberapa makanan khasnya.

Baca Juga: Berburu Pernak-Pernik Imlek di Pasar Asemka, Jakarta Barat

Berikut ini 5 makanan khas Imlek yang biasa disajikan oleh masyarakat Tionghoa dikutip SeputarTangsel.Com dari berbagai sumber:

1. Kue Keranjang

Kue keranjang merupakan makanan wajib masyarakat Tionghoa di perayaan Imlek, kue tersebut mirip dodol dan biasanya melambangkan harapan hidup rukun dan bersatu di dalam hubungan keluarga.

2. Ikan

Dalam perayaan Imlek, menyajikan ikan diyakini dapat memberikan energi positif dan secara filosofis dalam menyajikan hidangan ikan akan menandakan kelimpahan dan kesatuan keluarga.

Biasanya penyajian ikan disajikan dengan utuh tanpa dipotong dan jenis ikan yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah ikan bandeng.

Baca Juga: Peringati Hari Raya Imlek 2021, Menteri Kesehatan: Kirim Angpau Bisa Via Digital

3. Kue Mangkuk

Selain kue keranjang, perayaan Imlek juga identik dengan kue mangkuk.

Kue mangkuk biasanya dibuat menggunakan bahan dasar dari tepung beras, dan dibuat dengan warna-warni.

Menurut kepercayaan, semakin banyak kelopak yang terdapat di kue mangkok yang kamu makan, semakin beruntung juga kamu di tahun berikutnya.

4. Mie Goreng

Mie goreng juga salah satu hidangan yang wajib disajikan saat Imlek. Menurut tradisi, mie yang dimasak tidak boleh terpotong karena mie goreng dianggap melambangkan umur yang panjang.

Jika mie terpotong, maka dipercaya dapat memperpendek usia kita juga.

Baca Juga: Sambut Imlek, Ini 12 Makanan Wajib yang Tersaji

5. Dumpling

Dumpling atau pangsit memiliki arti yang sangat dalam bagi masyarakat Tionghoa. Konon, semakin banyak dumpling yang dimakan, semakin mendapatkan keberuntungan di dalam kehidupan.

Selain itu, dumpling juga memiliki simbol dari reuni keluarga yang mewakili lambang kemakmuran karena bentuknya yang mirip sebuah mata uang China kuno.

Dumpling biasanya diisi dengan daging babi ataupun daging sapi dan dicampur dengan sayuran seperti kubis dan daun bawang.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini