Hasil Penelitian, Kekebalan Sementara Dimiliki Orang Pulih dari Covid-19

- 5 Januari 2021, 06:30 WIB
Ilutrasi virus corona.
Ilutrasi virus corona. /Sumber: Pixabay / Geralt-9301/

SEPUTARTANGSEL.COM – Infeksi Covid-19 tampaknya menghasilkan perlindungan pada orang dewasa produktif, setidaknya dalam jangka pendek.

Kesimpulan itu datang dari tim peneliti Universitas Newcastle dan Rumah Sakit Newcastle Upon Tyne.

Penelitian terhadap 11 ribu lebih petugas layanan kesehatan di kota Newcastle, Inggris, menemukan bahwa tidak ada orang yang dites positif Covid-19 mengalami gejala yang berkembang kembali beberapa bulan kemudian. Hal itu menunjukkan bahwa kekebalan pasca infeksi berlangsung setidaknya setengah tahun.

Baca Juga: Apa Benar Sekali Sembuh dari Covid-19 Bisa Kebal? Begini Kata Pakar

Baca Juga: Cair Januari, Bantuan Subsidi Gaji Rp2,4 Juta dari Kemnaker, Login Kemnaker.go.id untuk Cek Penerima

Infeksi ulang cepat Covid-19 setelah pemulihan telah dicatat meskipun jarang terjadi. Penelitian sebelumnya telah menemukan contoh di mana orang dites positif dengan cepat setelah pemulihan. Bahkan ada laporan yang lebih jarang lagi bahwa beberapa orang meninggal setelah terinfeksi ulang.

Tetapi laporan tersebut sulit untuk dibenarkan.

Penelitian Newcastle itu menunjukkan bahwa kasus seperti ini lebih jarang daripada yang awalnya ditakuti sehingga meningkatkan keyakinan bahwa kebanyakan orang yang sembuh dari penyakit akan diberikan perlindungan beberapa tingkat pada bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: Kasus Virus Corona Global Lampaui 80 Juta

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Pandemi Mengerikan Ini Sudah Antre di Masa Depan

Penelitian itu diulas rekan  sejawat yang juga melakukan pengujian pendahuluan untuk kasus tanpa gejala dan menemukan hasil serupa yang menunjukkan kekebalan yang kuat dalam beberapa bulan setelah infeksi.

Namun karena keterbatasan penelitian, para peneliti berhati-hati dengan mengatakan mereka tetap tidak pasti jika infeksi sebelumnya memberikan perlindungan lengkap terhadap infeksi ulang tanpa gejala. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari laporan Arab News pada Senin, 4 Januari 2021.

Saat ini tidak ada keputusan yang jelas tentang apakah kasus tanpa gejala menimbulkan risiko infeksi bagi orang lain.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

x