SEPUTARTANGSEL.COM - Ejakulasi dini merupakan salah satu kondisi yang ditakutkan oleh sebagian besar pria.
Seorang pria yang menderita ejakulasi dini, maka dia akan cenderung ejakulasi lebih cepat dari orang normal ketika sedang bercinta atau masturbasi.
Biasanya, pria yang tidak mengalami ejakulasi dini bisa menahan ejakulasi selama 3 menit sejak melakukan penetrasi.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal Acara TV Akhir Pekan Banyak Dicari Hingga Rey Suka Dinda Hauw Karena Salat
Sementara itu, orang-orang yang mengalami ejakulasi dini tidak bisa menahan orgasme selama itu.
Namun, apa yang menyebabkan seseorang mengalami ejakulasi dini?
Untuk itu, dokter dan seksolog Indonesia Dr. Boyke Dian Nugraha menjawab melalui video YouTube berjudul "Boykepedia - Penyebab Ejakulasi Dini", sebagaimana dikutip Seputartangsel.com pada Minggu 12 Juli 2020.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 11 Juli 2020: 35.764 Pasien Positif Covid-19 Masih Dalam Perawatan
Menurut dokter Boyke, penyebab ejakulasi dini itu bermacam-macam.
"Ejakulasi dini ini penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena stres, karena terlalu bergairah, dan bisa juga diakibatkan oleh daya tahan tubuh yang sedang turun ketika sakit flu atau tidak enak badan," ungkap Boyke.
Selain itu, Boyke menambahkan, ejakulasi dini itu normal dialami pria. Apalagi kondisi ini bakal dialami 85% pria dalam kehidupannya.
Baca Juga: UNESCO Protes Hagia Sophia Kembali Menjadi Masjid, Presiden Erdogan: Turki Gunakan Hak Kedaulatan
"Ejakulasi dini hampir dialami oleh 85% pria dalam kehidupannya," lanjutnya.
Dengan kondisi demikian, tak jarang pria mencari pertolongan untuk mengatasi ejakulasi dini yang dia derita.
Dokter Boyke pun menyebut bahwa pertolongannya sangat beragam, mulai dari salep hingga otak monyet.
Baca Juga: Rey Mbayang Memilih Dinda Hauw Karena Melihat Salatnya
"Biasanya mereka mencari pertolongan dengan menggunakan berbagai macam obat-obatan seperti salep yang bisa membuat alat kelaminnya kebal ataupun mencari obat-obatan seperti mitos-mitos yang dikatakan sebagai obat kuat seperti darah ular, otak monyet, dan sebagainya," tandas Boyke.***