Mengenal Dusun Kemusuk Yogyakarta, Tempat Bersejarah Kelahiran Presiden Kedua RI, Terdapat Museum Suharto

6 Maret 2022, 14:53 WIB
Museum Soeharto yang dibangun oleh adiknya, Probo Sutedjo /Youtube Memorial Jendral Besar HM Soeharto/

 


SEPUTARTANGSEL.COM - Dusun Kemusuk yang berada di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menjadi tempat bersejarah Presiden kedua Republik Indonesia, Suharto.

Di dusun Kemusuk itulah Suharto dilahirkan pada 8 Juni 1921, dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah.

Memasuki dusun Kemusuk yang begitu asri, rapi, nyaman dengan akses jalan yang lebar, sampai masuk gang semua beraspal, dan berpagar tembok rapi.

Di dusun Kemusuk ada beberapa tempat bersejarah, di antaranya Monumen Setu Legi, Monumen Memorial Suharto, Universitas Mercu Buana dan juga makam Sukirah yang merupakan ibu Suharto.

Baca Juga: Siap-siap, WhatsApp akan Luncurkan Fitur Baru, Tab Community

Dikutip SeputarTangsel.Com pada akun YouTube Memorial Jendral Besar HM Soeharto, pada Sabtu, 5 Maret 2022, dibangunnya museum dan monumen di Kemusuk ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan.

Tempat-tempat bersejarah yang ada di dusun Kemusuk di antaranya:

Monumen Memorial Jendral Besar HM Soeharto

Monumen ini diresmikan pada tanggal 8 Juni 2013, oleh Probo Sutedjo selaku adik dari Suharto dan Siti Hardiyanti Rukmana selaku anak sulung Suharto.

Museum yang berdiri di tanah seluas 3.620 meter persegi, atas inisiatif Probo Sutedjo sebagai wujud cinta kasih dari seorang adik kepada kakaknya.

Kompleks museum ini seluruhnya adalah bekas rumah kediaman Suharto kecil yang telah direnovasi.

Tujuan museum ini didirikan sebagai penanda dan pengingat serta wahana edukasi tentang jasa dan pengabdian Suharto kepada bangsa Indonesia.

Baca Juga: Demokrat Bongkar Tokoh di Balik Wacana Tunda Pemilu 2024: Ada Ruhut Sitompul hingga Luhut Pandjaitan

Memasuki museum ini, di sebelah kiri terlihat patung Suharto kecil sedang memandikan kerbau.

Hal itu dilakukan Suharto kecil seusai pulang Sekolah Rakyat, yakni membajak kerbau dan mandi di sendang dengan teman-temannya.

Di samping pendopo, terdapat ruang diorama yang berisi tentang kejadian-kejadian besar yang terjadi semasa hidup Suharto.

Dalam diorama terdapat beberapa diorama pengantar memorial, seperti diorama Serangan Umum 1 Maret, diorama Trikora, Pemberontakan G 30 S PKI dan diorama Repelita dan Hasil Pembangunan.

Di sebelah utara pendopo terdapat petilasan seluas 70 meter persegi, tempat lahir Suharto.

Terdapat juga sumur yang sudah ada sejak tahun 1887 dan rumah hunian eyang Suharto.

Baca Juga: Bolehkah Berdoa Agar Seseorang Jadi Jodohnya? Ini Kata Buya Yahya

Monumen Setu legi

Monumen ini dibangun untuk mengenang terjadinya tragedi Agresi Militer Belanda II, dimana peristiwa itu terjadi pada hari Sabtu Neton Legi.

Saat agresi itu Belanda mencari Suharto dan keluarganya di dusun Kemusuk pada tanggal 7 Januari 1949.

Tentara Belanda marah karena tidak menemukan Suharto, setiap menemui orang laki-laki di dusun itu ditembak mati. Ada 45 orang yang meninggal saat itu.

Nama-nama orang yang meninggal itu diabadikan dalam Monumen Setu Legi, dan dimakamkan di taman makam pahlawan Somenggalan dalam satu komplek dengan monumen Setu Legi.

Terdapat sekitar 200 orang dari Kemusuk, Godean, Gamping, Moyudan yang dimakamkan di Somenggalan, korban perang melawan Belanda ketika Serangan Umum 1 Maret.

Probo Sutedjo juga dimakamkan di Somenggalan bersebelahan dengan makam bapaknya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Dokumenter Seru, Salah Satunya Karya Sutradara Kondang Indonesia

Makam Sukirah

Makam Sukirah, ibu Suharto dimakamkan di sebelah timur, tidak jauh dari Museum Suharto.

Makam dengan bangunan yang megah seperti vila di atas bukit itu makam keluarga besar Suharto, di antaranya makam ibu, adik, kakek, eyang Suharto.

Universitas Mercu Buana

Di sebelah selatan dusun Kemusuk terdapat Universitas Mercu Buana dahulu namanya Universitas Wongso Menggolo yang didirikan oleh Probo Sutedjo. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler