4 Tips Atasi Kenaikan Berat Badan Akibat Sindrom Iritasi Usus Besar

22 Juli 2021, 09:52 WIB
Ilustrasi atasi kenaikan berat badan akibat sindrom atasi usus besar /Unsplash/@bermixstudio

SEPUTARTANGSEL.COM - Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) dapat menyebabkan kembung, sakit perut, dan diare.

Kebanyakan orang yang menderita sindrom iritasi usus besar cenderung kehilangan nafsu makan karena gejala tidak nyaman pada perut.

Namun ternyata IBS juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa penderitanya.

Baca Juga: Benturan Kepala pada Anak Perlu Diwaspadai, Begini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

“Makan memberi sensasi berbeda yang dapat menutupi rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat IBS, membuat orang makan terus menerus, sehingga menyebabkan penambahan berat badan,” ujar Ahli Diet dan Kesehatan Usus Jessie Wong, dikutip SeputarTangsel.com dari Popsugar pada Kamis, 22 Juli 2021.

Kembung yang menyebabkan gejala seperti terbakar di bagian usus dan kram di daerah perut biasanya dapat hilang dalam dua atau tiga jam setelah penderita mengonsumsi makanan.

Hal tersebut yang memicu penderita mau tidak mau mengkonsumi makanan tambahan untuk menghilangkan gejalanya.

Baca Juga: Buah Pisang Kaya Manfaat dan Vitamin, Tapi Berbahaya Bagi Penderita Penyakit Ini

Lalu bagaimana cara mengatasi kenaikan berat badan pada penderita sindrom iritasi usus besar? Berikut SeputarTangsel.com rangkum 4 tips atasi kenaikan berat badan akibat IBS menurut Jessie Wong, Ahli Diet dan Kesehatan Usus serta Niket Sonpal Dokter Ahli Penyakit Dalam dan Gastroenterology.

Ubah Pola Makan

Perbanyak konsumsi variasi makanan nabati yang anda makan untuk meningkatkaan konsumsi serat, anda perlu mengkonsumsi 30 gram serat dalam sehari dan 30 jenis makanan nabati yang berbeda dalam seminggu.

Fokus pada makanan seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, bukan bubuk, pengganti gula, ataupun suplemen.

Batasi makanan tinggi lemak, produk susu utuh, alkohol, kafein, karbohidrat olahan, makanan cepat saji, dan junk food.

Wong menekankan bahwa banyak makan makanan kecil untuk meringankan gejala akan lebih baik dibanding terlalu banyak makan makanan besar.

“Beberapa orang terpaksa makan makanan dingin untuk menghilangkan gejala sementara, dan makan berlebihan pada makanan seperti es krim, es kopi, dan smootie dapat berkontribusi pada penambahan berat badan,” ujar Wong.

Baca Juga: Covid-19 pada Ibu Hamil, Para Suami Wajib Tahu, Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan

Hidrasi

Perbanyak minum air putih, minum setidaknya setengah dari jumlah berat badan anda dalam hitungan pound dalam ons cairan.

Jadi jika berat badan anda 160 pon usahakan untuk minum 80 ons setiap hari, namun jika anda melakukan olahraga tubuh akan membutuhkan cairan yang lebih banyak.

Ubah Gaya Hidup

Hal ini mengacu pada manajemen stress, meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, serta berolahraga ringan hingga sedang.

“Olahraga intens tidak dianjurkan karena menarik darah dari usus, yang dapat meningkatkan peradangan di usus dan memperburuk gejala,” ujar Wong.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Menghilangkan Kantung Mata, Bye-bye Mata Panda

Diet FODMAP

FODMAP adalah singkatan dari Fermentable Oligosaccharides, Disacvharides, Monosaccharides, dan Polyols.

Istilah itu sendiri hampir seperti alat pengingat untuk membantu Anda mengingat apa yang tidak boleh dimakan.

Diet menggunakan protokol FODMAP adalah cara mengeliminasi dan reintroduksi sementara untuk mengetahui jenis serat dan gula seperti apa yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh Anda.

Diet rendah FODMAP bukanlah diet jangka panjang, Anda harus berkonsultasi dengan tenaga ahli untuk menjalankannya.

Empat tips tersebut dapat membantu penderita sindrom iritasi usus besar yang mengalami masalah kenaikan berat badan, jangan lupa konsultasikan juga kondisi kesehatan Anda kepada ahli kesehatan agar dapat membantu mengelola berat badan dengan aman.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler