Matahari Tepat di Atas Ka'bah pada 14-16 Juli, Saatnya Perbaiki Arah Kiblat

- 14 Juli 2020, 07:08 WIB
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam menjalankan ibadah salat.
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam menjalankan ibadah salat. /- Foto: Pixabay/Konevi

SEPUTARTANGSEL.COM - Umat Islam di seluruh dunia menjalankan salat dengan menghadap kiblat ke Ka'bah di Makkah, Arab Saudi.

Bagi umat Islam di Indonesia, hari ini ada fenomena alam yang dapat dimanfaatkan untuk mengecek kembali ketepatan arah kiblat dengan cara yang sederhana, yakni menggunakan bayangan matahari.

Fenomena alam itu adalah posisi matahari di atas Ka'bah yang akan memudahkan umat Islam untuk memeriksa arah kiblat yang selama ini diyakni mengarah tepat ke Ka'bah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal SIM Keliling Tangsel Hingga Erick Thohir Pasrah Dicopot Presiden Jokowi

Sebagaimana diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam akun instagramnya @infobmkg, matahari akan berada tepat di atas Ka'bah di kota suci Mekkah pada tanggal 14-16 Juli 2020 pada pukul 16.27 WIB.

"Peristiwa tersebut hanya berlaku untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah bagian Barat," tulis akun instagram BMKG Senin 13 Juli 2020.

Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun. Fenomena serupa terakhir terjadi pada pada tanggal 27-28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB.

Baca Juga: Gubernur Wahidin Halim Bersyukur Banten Keluar dari 10 Besar Kasus Covid-19 Indonesia

Sementara untuk Indonesia bagian Timur (juga sebagian Indonesia Tengah bagian Timur) penentuan arah kiblatnya dapat dilakukan saat Matahari di atas di antipoda Kabah (sebalik arah Kabah) yang terjadi setiap 16 Januari pukul 06.29 WIT dan 28 November pukul 06.09 WIT.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim menjelaskan, peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah.

Yaitu, waktu matahari di atas Ka'bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Baca Juga: Tagar #ErickOut Trending, Menteri BUMN Erick Thohir: Dari Awal Saya Siap Diangkat dan Dicopot

Dikutip Seputartangsel.com dari laman website kemenag.go.id pada Selasa, 26 Mei 2020, Agus menjelaskan, momentum ini dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya.

Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.

Baca Juga: Hana Hanifah Artis Cantik Diduga Terlibat Prostitusi Online, Ini Foto-fotonya

Dijelaskan Agus, ada beberapa hal yang perlu diperhaikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x