Bahkan Isti’adzah merupakan salah satu ibadah yang paling mulia. Allah Ta’ala jadikan ia sebagai salah satu perwujudan dan tolak ukur tauhid uluhiyyah seorang hamba. Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ
“Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-3)
Jamaah yang dirahmati Allah Ta'ala.
Setelah mengetahui bahwa isti'adzah merupakan salah satu bentuk ibadah, maka kita dilarang untuk memintanya kepada selain Allah Ta'ala, baik itu jin, dukun, “orang pintar”, tukang sihir, ataupun yang semisal dengannya.
Kita juga dilarang berlindung dari malapetaka ataupun marabahaya dengan melafalkan jampi-jampi, ucapan yang tidak diketahui maknanya, ataupun bentuk-bentuk kalimat lain yang tidak diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketahuilah wahai jamaah sekalian, meminta perlindungan kepada makhluk dalam hal-hal yang di luar batas kemampuan dan kapasitas mereka maka sesungguhnya itu termasuk kesyirikan.
Jamaah yang dimuliakan Allah Ta'ala.
Barangsiapa yang meminta perlindungan dan keselamatan kepada selain Allah Ta'ala pada hal-hal yang yang tidak dimampui kecuali oleh Allah Ta’ala, maka sungguh apa yang ia lakukan tersebut hanya akan menambah kesesatan, kesulitan, dan dosa bagi pelakunya.