Sejarah Puasa Asyura dan Keutamaan yang Belum Banyak Orang Ketahui: Hari Di Mana Allah Selamatkan Bani Israil

- 1 Agustus 2022, 20:20 WIB
Sejarah Puasa Asyura dan Keutamaan yang Belum Banyak Orang Ketahui: Hari Di Mana Allah Selamatkan Bani Israil
Sejarah Puasa Asyura dan Keutamaan yang Belum Banyak Orang Ketahui: Hari Di Mana Allah Selamatkan Bani Israil /pexels.com/Alena Darmel

SEPUTARTANGSEL.COM - Asyura adalah hari kesepuluh pada bulan Muharram.
Asyura adalah hari yang mulia. Menyimpan sejarah yang mendalam yang jarang diketahui.

Asyura salah satu hari yang disunnahkan untuk berpuasa tepat di bulan Muharram.

Puasa sunnah itu yang kemudian disebut dengan puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: Bolehkah Hanya Puasa Asyura Pada Tanggal 10 Muharram Saja Tanpa Puasa Tasua? Simak Informasinya

Di balik kesunahan itu, ada sejarah yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW pada masanya.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari muslim.or.id, dalam berpuasa Asyura, Rasulullah SAW mengalami empat fase.

Fase pertama: Rasulullah SAW berpuasa di Mekkah dan tidak memerintahkan manusia untuk berpuasa.

Fase kedua: Ketika beliau datang di Madinah dan mengetahui bahwa orang Yahudi puasa Asyura, beliau juga berpuasa dan memerintahkan manusia agar puasa.

Fase ketiga: Setelah diturunkannya kewajiban puasa Ramadhan, beliau tidak lagi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Asyura, dan juga tidak melarang, dan membiarkan perkaranya menjadi sunnah.

Baca Juga: Puasa Tasua dan Asyura, Ini Dalil dan Keutamaannya Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Fase keempat: Pada akhir hayatnya, Nabi bertekad untuk tidak hanya puasa pada hari Asyura saja, namun juga menyertakan hari tanggal 9 Asyura agar berbeda dengan puasanya orang Yahudi.

Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa Asyura. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.

Adapun keutamaan puasa Asyura yang bisa didapatkan sebagai berikut:

1. Menghapus dosa satu tahun yang lalu

Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Puasa Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Tangsel Senin 1 Agustus 2022, Jangan Sampai Telat

Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”.

2. Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa pada hari itu

Ibnu Abbas berkata:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ: يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja untuk puasa yang ada keutamaannya daripada puasa pada hari ini, hari Asyura dan puasa bulan Ramadhan.

3. Hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil

Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa Asyura. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Allah telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa juga”.

Baca Juga: Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap dengan Tulisan Latin dan Artinya

4. Puasa Asyura dahulu diwajibkan

Dahulu puasa ‘Asyura diwajibkan sebelum turunnya kewajiban puasa Ramadhan. Hal ini menunjukkan keutamaan puasa ‘Asyura pada awal perkaranya.

Ibnu Umar berkata: “Nabi dahulu puasa ‘Asyura dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura ditinggalkan”.

5. Jatuh pada bulan haram

Nabi bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram.

Baca Juga: Tahun Baru 1 Muharram, Buya Yahya Ingatkan Umat Islam untuk Lakukan Ini

Demikian sejarah dan keutamaan puasa Asyura yang jarang orang ketahui. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini