Idul Adha Ikut Pemerintah atau Muhammadiyah? Ini Penjelasannya

- 2 Juli 2022, 06:09 WIB
Ilustrasi penetapan Idul Adha, ikut Pemerintah atau Muhammadiyah
Ilustrasi penetapan Idul Adha, ikut Pemerintah atau Muhammadiyah /Foto: Pixabay/ Glady//

"Ustadz: Makkah itu punya mathla' (perhitungan, red) sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri. Makkah punya syuruq sendiri, Pekanbaru punya syuruq sendiri. Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti sholat dzuhut kita jam 15.30," jawab UAS.

Selanjutnya UAS menjelaskan tentang wukuf Arafah dan waktunya. Wukuf tidak mengikuti saat yang sama di Makkah, tapi berdasarkan tanggal.

"Wukuf ikut apa?Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa itu tanggal 9, bukan tanggal 8 bukan pulak tanggal 10. Ikut mathla' daerah masing-masing," tegas UAS.

Hal senada juga diungkapkan Ustadz Irsyad Syafar. Menurutnya, penetapan tanggal memang ruang ijtihad ulama. Jadi, tidak masalah jika terjadi perbedaan.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H pada Sabtu 9 Juli 2022

"Berhari raya dengan hasil rukyah negara masing-masing adalah amalan Sahabat dan Tabi'in, dan salah satu pendapat yang kuat dalam mahdzab Syafi'i. Bahkan Syekh Utsainim, Ulama Besar Arab Saudi juga memfatwakan hal yang sama," ujar Ustadz Irsyad Syafar dikutip SeputarTangsel.Com dari laman PKS.

Bahkan, Ustadz Irsyad menjelaskan, Puasa Arafah bukan merupakan puasa ketika orang wukuf di Arafah. Puasa ini disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriah dan dilakukan setiap tanggap 9 Dzulhijah. Sementara ibadah haji baru siyariatkan pada tahun ke-6 Hijriah. ***

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini