SEPUTARTANGSEL.COM – Pembicaraan seputar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) kembali mencuat seminggu terakhir.
Sebagian orang kembali membanding-bandingkan kedua organisasi massa (ormas) terbesar di Indonesia tersebut dan mengaitkannya dengan ajaran Islam.
Ustadz Adi Hidayat sudah membahas tentang Muhammadiyah dan NU sejak dua tahun yang lalu.
Baca Juga: Muhammadiyah Trending di Twitter, Netizen: Sadarlah, Jangan Mau Diadu Domba
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ulama Indonesia mempunyai kesempatan belajar yang sangat luas. Akibatnya, mereka ada yang belajar di Libya, Arab Saudi, Qatar, dan seterusnya.
Setelah kembali ke Indonesia, semua ulama mengajarkan kepada umat di wilayahnya masing-masing sesuai dengan yang dipelajari.
Sebagai contoh, ada yang mengajarkan membaca surat Al Fatihah dengan bacaan basmalah diucapkan dengan jelas dan ada yang tidak.
Jadi, ketika orang di suatu wilayah pergi ke tempat lainnya dianggap berbeda. Orang yang tidak melafalkan dengan jelas basmalah ketika membaca surat Al Fatihah dianggap Muhammadiyah dan yang sebaliknya dianggap NU.
Padahal itu bukan suatu yang mendasar. Masyarakat hanya belum diajarkan tentang fiqih ikhtilaf, sehingga sering belum bisa menyikapi perbedaan.