Mahasiswi Indonesia di Swiss Bareng UNESCO Luncurkan Aplikasi iWareBatik

20 Agustus 2020, 22:45 WIB
Aplikasi iWareBatik besutan mahasiswi Indonesia di Swiss bersama UNESCO. /Foto: iwarebatik.org/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mahasiswi Indonesia di Università della Svizzera italiana (USI) Swiss bekerja sama dengan UNESCO meluncurkan aplikasi iWareBatik.

Aplikasi iWareBatik bermanfaat untuk mengenali tekstil batik, nilai-nilai filosofis di balik motifnya, tempat asal, dan informasi-informasi lain yang relevan dengan batik tersebut.

iWareBatik diluncurkan dalam bentuk laman iwarebatik.org dan aplikasi ponsel pintar tepat pada tanggal 17 Agustus 2020, sekaligus untuk memperingati kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Baca Juga: Update Corona Tangsel 20 Agustus 2020: Berita Baik, Sehari 27 Pasien Positif Covid-19 Sembuh

Koordinator Riset Teknologi Komunikasi iWareBatik Puspita Ayu Permatasari mengungkapkan filosofi di balik nama aplikasi itu.

Menurutnya, iWareBatik berarti “I am aware of Batik“.

“Melalui aplikasi ini, kami berharap orang-orang tidak hanya memakai batik atau wear. Tetapi juga memahami atau aware makna batik yang sedang dipakai,” jelasnya.

Baca Juga: BERITA BAIK: Jumlah Pasien Covid-19 Indonesia yang Sembuh, Tembus 100.000

Puspita Ayu Permatasari kini tengah menekuni Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk Warisan Budaya Tak Benda dan Pariwisata sebagai fokus studi S3-nya di USI.

Dikutip Seputartangsel.com dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia pada Selasa, 18 Agustus 2020, aplikasi ini bertujuan untuk menjadi arsip digital batik sebagai warisan budaya tak benda (WBTB).

Menurut kemdikbud.go.id, WBTB bagian dari peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 di Sekolah, KPAI: Pemerintah Harus Belajar dari Israel

Baca Juga: Bagaimana Alur TikTok Bermitra Dengan Perusahaan AS UnitedMasters?

Warisan yang dimiliki bersama oleh masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi atau kearifan lokal.

Sejauh ini, ada lebih dari 100 motif batik telah terdokumentasi di aplikasi iWareBatik. Motif-motif batik lainnya akan menyusul.

Baca Juga: Pakar: Pemerintah Perlu Maksimal Cegah Penyebaran Covid-19, Masyarakat Harus Disiplin

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan para pengguna mengetahui motif batik dengan mengambil foto kain batik yang sedang dipakai.

Sampai dengan saat ini, aplikasi tersebut dapat mengenali beberapa motif batik. Yaitu merak, kawung, ampiek, parang, dan akan dikembangkan lebih lanjut di masa yang akan datang.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler