SEPUTARTANGSEL.COM - Membagun rumah tangga bisa diibaratkan seperti pekerjaan konstruksi, membangun sebuah jembatan.
Ada tiang-tiang yang dibutuhkan untuk memperkokohnya menjadi keluarga yang tangguh.
Jika tiangnya tak kuat atau dicabut, tentu jembatan keluarga itu terancam roboh.
Baca Juga: Penumpang KRL Wajib Pakai Baju Lengan Panjang Saat Masuk ke Stasiun, Mulai Senin Besok
Konselor rumah tangga, Muhammad Iqbal Ph.D mengungkapkan hal tersebut kepada Seputartangsel.com, Sabtu 18 Juli 2020.
Menurutnya, komunikasi dalam rumah tangga itu sangat penting, karena menentukan keberlanjutan sebuah perkawinan
Banyak pasangan, jelasnya, sering sekali gagal membangun komunikasi, padahal membangun komunikasi itu ibarat membangun jembatan.
Baca Juga: Sukses Tekan Penularan Covid-19 di Sumatera Barat, Siapa Dokter Andani Eka Putra?
"Bila setiap hari pasangan itu saling menghina, merendahkan, menyindir bahkan mencaci maki, ibarat mencabut tiang jembatan tersebut satu persatu setiap hari," urai Iqbal yang juga Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana ini.
Sebaliknya, jelas founder dan CEO Rumah Konseling ini, setiap pasangan hendaknya berkomunikasi dengan saling menghargai, menghormati, memuji, mengapresiasi, mendukung, memotivasi, memeluk dengan hangat.
Baca Juga: Lowongan Kerja KPAI Untuk Lulusan S1 Hukum, Paling Lambat 24 Juli 2020
"Ini ibarat menambah tiang setiap hari sehingga jembatan itu semakin kokoh," tandasnya. ***