Keutamaan Puasa Arafah, Tata Cara dan Niat, Simak Penjelasannya

24 Juni 2022, 13:36 WIB
Ilustrasi Puasa Arafah menjelang Hari Raya Idul Adha /Pixabay/mohamed_hassan/

SEPUTARTANGSEL.COM – Puasa Arafah merupakan puasa yang dilakukan oleh umat Islam setiap tanggal 9 Dzulhijjah, atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Puasa Arafah bersifat sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena terdapat keutamaan dari puasa ini.

Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa Hari Arafah 9 Dzulhijjah 1443 H jatuh di tanggal 8 Juli 2022 hari Jumat dan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Baca Juga: Keutamaan Puasa di Bulan Dzulqi'dah, Ini Kata Ustadz Abduh Tuasikal

Dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube resmi Nahdlatul Ulama, NU Online pada Jumat, 24 Juni 2022, keutamaan dari menjalankan puasa arafah yakni bisa menghapus dosa dua tahun.

Sama seperti di atas, Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, sebagaimana mengutip sabda Nabi SAW.

“Puasa Arafah (9 dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (Syarah Muslim oleh Imam Nawawi, juz tiga, hal. 113).

Terkait dari dosa yang dihapus karena menjalani puasa arafah, kebanyakan ulama sepakat bahwa dosa yang diampuni adalah dosa-dosa kecil.

Baca Juga: Bacaan Doa Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah dengan Bahasa Latin, Arab, Beserta Artinya

Selain itu, puasa sunnah Arafah juga bertepatan dengan jamaah haji saat sedang menjalani wukuf di padang (gurun atau area terbuka yang luas) Arafah.

Sementara, orang yang sedang melaksanakan ibadah haji boleh untuk tidak berpuasa Arafah, hal ini sesuai dengan pendapat Imam Syafi’I dan ulama Syafi’iyah dalam kitab Al Majmu oleh Imam Nawawi.

“Adapun orang yang sedang berhaji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi’i secara ringkas dan ini juga menurut ulama Syafi’iyah bahwa disunnahkan bagi mereka untuk tidak berpuasa,” dijelaskan.

Baca Juga: Rabu 29 Juli 2020 Ini Hari Tarwiyah, Besok Hari Arafah, Simak Asal-usulnya

Bagi yang ingin menjalankan puasa Arafah, dianjurkan untuk membaca niat puasa Arafah pada malam harinya. Berikut niat puasa Arafah dikutip dari laman Islam.nu.or.id:

Nawaitu shauma ghadin ‘an ‘ada’i sunnati Arafah lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Akan tetapi, jika orang yang ingin berpuasa Arafah tapi tidak sempat atau lupa berniat puasa pada malam harinya, maka boleh berniat melakukan ibadah puasa Arafah pada siang hari saat itu juga (sebelum masuk waktu Dzuhur), dengan syarat orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Arafah di siang hari:

Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ‘ada’i sunnati Arafah lillahi ta’ala.

Arti: “Aku berniat puasa Sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Demikian keutamaan, tata cara, dan niat dari puasa Arafah.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler