46 Persen Warga Ingin Donald Trump Menggugat Hasil Pilpres AS 2020

- 20 November 2020, 06:00 WIB
Salah satu sesi kampanye Donald Trump.
Salah satu sesi kampanye Donald Trump. /Twitter.com @realDonaldTrump/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah jajak pendapat yang dilakukan majalah The Economist mengungkapkan besarnya ketidakpercayaan publik pada pemilihan presiden Amerika Serikat baru-baru ini.

Ketika ditanya, "Menurut Anda, seberapa banyak kecurangan pemilih yang terjadi dalam pemilihan ini?" 40 persen warga Amerika Serikat menjawab, "Cukup untuk mempengaruhi hasilnya".

Sebanyak 42 persen mengatakan, "Surat suara dimanipulasi untuk mendukung Joe Biden."

Baca Juga: PLTMG Nii Tanasa Siap Tingkatkan Roda Perekonomian di Sultra

Baca Juga: KTP Ariel Tatum Mengelupas, Netizen Malah Salah Fokus

Jajak pendapat itu juga mengatakan 46 persen warga Amerika Serikat percaya Presiden Donald Trump harus menggugat hasil pemilihan di pengadilan.

Itu termasuk 90 persen dari Partai Republik, 53 persen dari independen dan bahkan 10% dari Demokrat.

Sebanyak 45 persen responden percaya bahwa Joe Biden tidak memenangkan pemilu secara sah.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Pastikan MUI Terbitkan Label Halal Vaksin Covid-19

Baca Juga: Selidiki Dugaan Pelanggaran Prokes Acara Habib Rizieq, Polisi Periksa CCTV

Dikutip Seputartangsel.com dari pemberitaan Press TV pada 18 November 2020, temuan mengejutkan itu tampaknya menciptakan keterasingan politik jangka panjang di hampir separuh negara.

Akan tetapi, jajak pendapat menunjukkan bahwa separuh negara memandang pemilu itu sah.

Mereka sering menuduh pihak lain sebagai pecundang, salah menafsirkan data, atau berusaha menciptakan perpecahan selama tahun yang sangat kacau.

Baca Juga: Menkes Terawan: Agar Tidak Kagok, Simulasi Vaksinasi Covid-19 Penting Dilakukan

Baca Juga: Satgas Covid-19 Minta Gubernur, Pangdam dan Kapolda Larang Kerumunan Massa

Amerika Serikat memiliki pemilihan umum yang sangat disengketakan pada tahun 2000. Hal itu hanya berakhir ketika Mahkamah Agung meminta Florida untuk menghentikan penghitungan ulang mereka.

Belakangan diketahui bahwa 14 persen dari surat suara warga Afro-Amerika telah dibuang.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x