Baca Juga: Update Corona Tangsel 17 November 2020: 2.222 Positif Covid-19, 1.917 Sembuh, 96 Meninggal
Dikutip Seputartangsel.com dari Reuters pada Selasa, 17 November 2020, pejabat itu mengonfirmasi bahwa para penasihat membujuk Donald Trump untuk tidak melanjutkan hantaman itu karena risiko konflik yang lebih luas.
“Dia meminta pilihan. Mereka memberinya skenario dan dia akhirnya memutuskan untuk tidak maju, ”kata pejabat itu.
Gedung Putih menolak berkomentar.
Donald Trump menghabiskan empat tahun masa kepresidenannya terlibat dalam kebijakan agresif atas Iran.
Baca Juga: Bahaya Depresi, Yuk Kenali Faktanya
Baca Juga: Buntut Acara Habib Rizieq, 14 Orang Termasuk Anies Baswedan Dipanggil Polda Metro Jaya
Menarik diri pada 2018 dari kesepakatan nuklir Iran yang dinegosiasikan pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama, dan menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap pelbagai macam target Iran.
Permintaannya untuk opsi datang sehari setelah laporan pengawas atom PBB menunjukkan bahwa Iran telah selesai memindahkan aliran pertama sentrifugal canggih dari pabrik di atas tanah di situs pengayaan uranium utamanya di bawah tanah.
Stok Iran 2,4 ton untuk konsentrasi uranium rendah sekarang jauh di atas batas kesepakatan 202,8 kg.