Oxford Siap Laporkan Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 pada Akhir Tahun 2020

- 5 November 2020, 14:04 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Foto: Pixabay/Dimhou/

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Ini Dua Agendanya

Vaksin Oxford/AstraZeneca diperkirakan akan menjadi salah satu vaksin dari perusahaan farmasi besar pertama yang diajukan untuk persetujuan regulasi atau distribusi massal. Kandidat lain dari Pfizer/BioNTech dan Moderna, selain juga yang dikembangkan di Cina.

Pollard mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) telah menetapkan standar efikasi vaksin menjadi setidaknya 50 persen--tingkatan yang akan membawa dampak perubahan terhadap pandemi.

Namun dia berharap hasil yang didapat bisa lebih dari standar itu demi harapan yang lebih pasti untuk bisa ke luar dari pandemi.

Baca Juga: Joe Biden di Ambang Kemenangan, Donald Trump Punya Kesempatan Terakhir di Electoral Votes

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia Selasa Mendatang, Ini Kata Ahok

"Tingkat kemanjuran yang sebenarnya tidak diketahui saat ini. Tidak ada seorang pun yang mengabaikan uji coba mereka dan melihat datanya sejauh ini," katanya.

Dalam perkembangan terpisah, regulator kesehatan Brasil, Anvisa, mengizinkan Johnson & Johnson melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19 di negara itu. Brasil bergabung dengan Amerika Serikat yang pada bulan lalu telah memutuskan yang sama.

Vaksin J&J merupakan satu dari empat vaksin yang sedang diuji cobakan di Brasil, negara terdampak terburuk ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Brasil juga melaporkan kematian Covid-19 tertinggi kedua di dunia.

Baca Juga: Tega, Oknum Berseragam Polisi Ini Melempar Kucing Kecil ke Parit dari Atas Jembatan

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini