"Sebagian atau semua konten yang disebarkan dalam Tweet ini diperdebatkan dan mungkin memberikan informasi menyesatkan tentang cara berpartisipasi dalam pemilu atau proses kemasyarakatan lainnya," bunyi label peringatan tersebut di atas cuitan Trump pada Kamis, 5 November 2020.
Tweet Trump, menurut Twitter, melanggar aturan yang dikeluarkan untuk pemilihan ini yang mengharuskan tweet semacam itu didukung oleh panggilan dari setidaknya dua dari tujuh organisasi berita yang ditentukan.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia Selasa Mendatang, Ini Kata Ahok
Baca Juga: Tega, Oknum Berseragam Polisi Ini Melempar Kucing Kecil ke Parit dari Atas Jembatan
Dalam beberapa hari terakhir, Twitter mengatakan bahwa apa yang disebut deklarasi kemenangan yang dilakukan secara prematur adalah salah satu perhatian utama mereka menuju Hari Pemilu yang penuh tekanan, terutama pada malam penghitungan.
Putusan akhir tentang siapa yang memenangkan kursi kepresidenan bisa memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu tergantung pada bagaimana penghitungan suara, penghitungan ulang, dan berbagai macam pertarungan pengadilan atas hasil tersebut.***