Sesama Anggota NATO, Macron Menilai Erdogan Nyatakan Perang

- 2 November 2020, 16:14 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Foto: Instagram @emmanuelmacron/

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Ini Tipsnya Agar tak Gagal Terus

Dalam kesempatan itu, Macron juga menyinggung intervensi Turki di Suriah, Libya dan Mediterania, penembakan Pendeta hingga Argumen Pembelaan Presiden Prancis. Dia menyebut intervensi Turki di Suriah sebagai sesuatu yang diluar batas kepentingan kepala negara.

Macron menilai campur tangan Turki di negara itu merupakan agresi bagi sekutu NATO. Kata dia, Ankara tidak menghormati embargo senjata di Libya, serta menunjukkan sikap sangat agresif di Mediterania timur.

"Saya perhatikan bahwa Turki memiliki kecenderungan imperial di kawasan dan saya pikir kecenderungan imperial ini bukanlah hal yang baik untuk stabilitas kawasan, itu saja," imbuh Macron.

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Sudah Dibuka, Serbu!

Baca Juga: POPULER HARI INI: Malioboro Akan Ditutup Permanen Hingga Komentar Jokowi Bikin Ingat Abu Janda

Ketegangan antara Prancis dan Turki memuncak akhir pekan lalu ketika Erdogan mempertanyakan kesehatan mental Macron yang dipicu pernyataannya yang membela publikasi kartun Nabi Muhammad dan menghina Islam.

Prancis merespons dengan memanggil duta besar mereka di Ankara. Namun pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian mengatakan Prancis akan mengirim kembali duta besar ke Ankara setelah absen sepekan.

Le Drian mengatakan kepada penyiar RTL bahwa Turki dengan sengaja memanfaatkan pemenggalan guru di Paris untuk meluncurkan kampanye penuh kebencian dan fitnah terhadap Prancis.

Baca Juga: FPI Klaim Aksi 211 Siang Ini Akan Diikuti Ribuan Peserta dari Berbagai Ormas Islam

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x