Mahathir Mohamad: Macron Primitif!

- 30 Oktober 2020, 13:09 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. /Foto: Instagram @chedetofficial/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad membuat pernyataan mengejutkan terkait statemen Presiden Prancis yang sering menyerang Islam.

Sentimen atas komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu terakhir ini mengemuka lantaran Macron seringkali menyinggung umat Islam dengan pernyataan yang keras.

Tidak hanya melarang adanya aliran Islam Konservatif di sana, Macron juga menyatakan bahwa Islam adalah 'agama yang berada dalam krisis'.

Baca Juga: KPK Berhasil Tangkap Hiendra Soenjoto Penyuap Mantan Sekretaris MA Nurhadi, Harun Masiku Kapan?

Baca Juga: Menlu AS Mike Pompeo: Islam Sangat Mampu Tumbuh Berdampingan Damai dengan Agama Lain

Terakhir, Macron menyebut Prancis berada dalam serangan teroris Islam ketika mengomentrasi insiden penusukan di gereja di Kota Nice.

Melihat hal itu, Mahathir Mohamad tidak diam saja dan merespons keras apa yang dikatakan oleh Macron.

Dikutip dari laman Straits Times, Mahathir menyebut bahwa Emmanuel Macron adalah seorang presiden yang tidak berperikemanusiaan dan juga primitif.

Baca Juga: Harga Emas Antam 30 Oktober 2020: Akhir Bulan, Beli dan Buy Back Rekor Terendah dalam Sebulan

Baca Juga: BLT UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta Diperpanjang Hingga Akhir Desember, Daftar Lewat Sini

Ia pun memberikan komentarnya terkait pembunuhan Samuel Paty, seorang guru Prancis yang dibunuh dan dipenggal oleh seorang umat Muslim yang ada di sana.

"Muslim punya hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu," kata Mahathir, Kamis 29 Oktober 2020.

"Tapi umumnya umat muslim belum menerapkan hukum 'mata untuk mata, darah untuk darah', Muslim tidak begitu," jelasnya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19 Bilang, Semua Kandidat Vaksin Covid-19 Masih dalam Uji Klinis Fase 3

Baca Juga: Tekuk Sparta Prague, Milan Kokoh di Puncak Klasemen Grup H Liga Europa

Ia menyatakan bahwa bunuh membunuh dalam Islam itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

"Itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tapi terlepas dari agama yang dianutnya, orang yang marah tentu bisa membunuh.

"Prancis juga dalam perjalanannya telah membunuh jutaan orang, dan banyak di antaranya yang merupakan muslim," tutur Mahathir kembali.

Baca Juga: Gairah Manokwari Bangkitkan Pariwisata Lewat Lomba Dayung Tradisional

Baca Juga: Raksasa Farmasi dan Pemerintah Diminta Transparan Soal Pembiayaan Vaksin Covid-19

Oleh karenanya, Mahathir menyalahkan apa yang dilakukan oleh Emmanuel Macron lantaran menyalahkan seluruh umat muslim yang ada di dunia.

“Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu oknum yang sedang marah, Muslim pun jadi memiliki hak untuk bisa menghukum Prancis," ujar Mohamad kembali.

Baca Juga: [Lowongan Kerja] Kemenkominfo Lagi Cari Jodoh, yang Naksir Silakan Melamar

Baca Juga: Serangan Senjata Tajam Tewaskan Tiga Orang di Gereja Prancis

Tidak hanya menyatakan bahwa Prancis pantas dihukum oleh berbagai pihak, Mahathir juga menjelaskan pendapatnya mengenai boikot produk-produk Prancis.

Baginya boikot produk dari negara tersebut tidak akan cukup untuk mengkompensasi pelanggaran agama yang telah dilakukan oleh Emmanuel Macron.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah