Prestasinya yang luar biasa dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diterima dan 150 buku yang ditulis dalam berbagai bidang, seperti akidah dan ibadah.
Terakhir, pada tahun 1996, Syekh Yusuh Al Qaradawy mendapat penghargaan dari Rektor Universitas Islam Internasional di Malaysia atas produktivitas dan keilmuannya yang terus berkembang.
Sebagai aktivis, dia dikenal sebagai tokoh anti-kolonial. Itu menyebabkan hubungannya dengan Pemerintah Mesir yang dipimpin Gamal Abdul Naser tidak baik.
Apalagi dia kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh gerakan Ikhwanul Muslimin yang dinilai menentang pemerintah.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Dino Song' - Mr Popolo, Viral di TikTok: Badannya Besar, Tangannya Kecil
Pada sekitar tahun 1950 dia pernah ditangkap dan diasingkan. Setelah itu, dia beberapa kali ditangkap hingga lebih banyak tinggal di Qatar.
Akhirnya pada tahun 2013 dia mendapat kewarganegaraan Qatar. Pengadilan Mesir sendiri telah menjatuhkan hukuman mati secara in absentia untuk Syekh Yusuf Al Qardawy pada tahun 2015. ***