Diketahui, Matar adalah seorang Muslim Syiah yang lahir di California dari sebuah keluarga dari Lebanon.
Pemimpin Iran 33 tahun lalu, Ayatullah Khomeini memberikan fatwa untuk membunuh Salman Rushdie, beberapa bulan setelah novel Ayat-ayat Setan terbit.
Novel dinilai menghina Islam dan Muhammad Saw
Khomeini menyediakan hadiah jutaan dolar untuk kepala Rushdie, hingga dia bersembunyi selama sembilan tahun.
Dia mulai menampakkan diri di depan umum, setelah Presiden Iran Pro Reformasi Mohammad Khatami menyatakan, ancaman telah berakhir pada tahun 1998.
Namun, pada tahun 2019 penerus Khomeini, Ayatullah Ali Khameinei menyebut, fatwa tidak dapat dibatalkan.
Pemerintah Iran di Teheran menolak dikaitkan dengan kasus penyerangan terhadap Salman Rushdie dan tersangka Matar.
Dalam wawancara dengan New York Post, Rabu 17 Agustus lalu, Matar menyebut sangat menghormati Khomeini. Namun, dia menolak mengatakan penyerangan terinspirasi dengan tokoh revolusi Iran tersebut.