Trump Gunakan Penggeledahan FBI di Rumahnya untuk Galang Dana Kampanye

- 10 Agustus 2022, 09:52 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. dikabarkan memanfaatkan peristiwa penggeledahan rumahnya oleh FBI untuk menggalang dana kampanye.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. dikabarkan memanfaatkan peristiwa penggeledahan rumahnya oleh FBI untuk menggalang dana kampanye. /Foto: Pixabay/geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Setelah geger menyebut, adanya penggeledahan badan intelejen Amerika Serikat (AS), FBI pada hari Senin, 8 Agustus 2022, Trump dinilai mengumpulkan dana kampanye.

Mantan Presiden AS Donald Trump dikabarkan memanfaatkan peristiwa penggeledahan FBI di rumahnya di Mar-a-Largo, Florida.

Penyelidik mengatakan, mereka menemukan pesan teks dan email dari Trump yang menggalang dana dari para pendukungnya dengan memanfaatkan peristiwa penggeledahan FBI.

Baca Juga: FBI Geledah Resort Donald Trump di Florida Hingga Bobol Brankas, Ini Alasannya

Trump disebut mencoba menggambarkan penggeledahan FBIsebagai langkah bermotivasi politik dari Pemerintahan Joe Biden. Itu dikarenakan dia menjadi pemain kunci dalam pemilihan pendahuluan Partai republik.

"Mereka mencoba untuk menghentikan Partai Republik dan saya sekali lagi," kata Trump dalam email penggalangan dana yang dilansir SeputarTangsel.Com, Selasa 9 Agustus 2022.

"Pelanggaran hukum, penganiayaan politik dan perburuan penyihir, harus diungkap dan dihentikan," sambung Trump.

Penggeledahan FBI di rumah Trump dimaksudkan mencari dokumen dari Gedung Putih yang mungkin dibawanya saat meninggalkan kantor, Januari 2021. 

Baca Juga: Setelah Gencatan Senjata, Kisah Pilu Pembantaian Israel Selama Tiga Hari Pertempuran di Jalur Gaza

Diketahui, Trumps sudah meluncurkan komite  aksi politik 'Save America' beberapa hari setelah kalah dalam pemilihan 2020 dari Biden, 

Untuk itu, dia memiliki lebih dari 100 juta dolar AS di bank sebagai persediaan kampanye. Pada tahun 2024, Trump ingin kembali mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Sekutu mantan Presiden AS tersebut, Partai Republik di Kongres berjanji, mereka akan meluncurkan penyelidikan terhadap penggeledahan yang dilakukan FBI jika mereka merebut kembali kursi mayoritas di Senat bulan November 2022.

Pemimpin Partai Republik Senat AS, Mitch McConnell mengambil pendekatan yang lebih terukur. Dia mengatakan, negara layak mendapatkan penjelasan menyeluruh dan segera tentang apa yang menyebabkan penggeledahan FBI.

Baca Juga: Cerita Ariel Tatum Pernah Diselingkuhi Kekasihnya: Ternyata Bukan Karena Aku Kurang Cantik

"Jaksa Agung Garland dan Departemen Kehakiman seharusnya sudah memberikan jawaban kepada rakyat Amerika dan harus segera melakukannya," kata McConnell.

Departemen Kehakiman dan FBI menolak untuk mengkonfirmasi penggeldahan yang diungkapkan oleh Trump pada hari Senin, 8 Agustus 2022. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah