Setelah Gencatan Senjata, Kisah Pilu Pembantaian Israel Selama Tiga Hari Pertempuran di Jalur Gaza

- 9 Agustus 2022, 10:57 WIB
Teman-teman Hemd Najim duduk di dekat dia dan sepupunya dimakamkam sekaligus terkena bom dalam pertempuran tiga hari Israel menyerang Gaza.
Teman-teman Hemd Najim duduk di dekat dia dan sepupunya dimakamkam sekaligus terkena bom dalam pertempuran tiga hari Israel menyerang Gaza. /Foto: Al Jazeera/ Abdelhakim Abu Riash//

"Beberapa saat berlalu dan kemudian kami mendengar sebuah bom. Kami berlari keluar untuk menemukan putra saya dan ketiga sepupunya. Mereka semua terpotong-potong," cerita Diana.

Kisah Dia mirip dengan banyak cerita lainnya di Jalur Gaza yang terkepung setelah Israel melancarkan serangan udara berulang-ulang dalam tiga hari pertempuran.

"Saya adalah seorang ibu dari empat anak. Hari ini anak-anak saya telah menjadi tiga dalam sekejap mata. Anak saya sangat ptuh, baik hati, dan unggul dalam studi meskipun kami berada dalam keadaan sulit," kenang Diana.

Sementara itu, pada hari Senin di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza banyak orang berkumpul untuk Yasser al-Nabaheen (40 tahun) dan ketiga anaknya.

Baca Juga: Israel dan Gerilyawan Palestina Deklarasikan Gencatan Senjata di Jalur Gaza Setelah Mediasi Mesir

Keempatnya terbunuh dalam pengeboman Israel di rumah keluarga mereka.

Serangan itu mengakibatkan kematian ayah, dua putra, dan satu orang putrinya tersebut. Putra tertuanya terluka dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.

"Saya sedang duduk dengan Paman Yasser di sebidang tanah kecil di seberang rumah kami," kata Ahmad, salah seorang anggota keluarga Yasser.

"Dia bergerak sedikit ke depan ketika sebuah rudal jatuh di ruang antara kami dan tepat di atasnya dan anak-anaknya. Mereka semua hancur berkeping-keping dalam sekejap," lanjut Ahmad.

Baca Juga: Penampilan Park Eun Bin, Joo Jong Hyuk dan Ha Yoon Kyung Saat Berangkat Berlibur ke Bali

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini