“Kami akan mendukung Pemerintah Irak untuk meminta pertanggungjawaban Iran, dan kami akan mendukung mitra-mitra kami di Timur Tengah dalam menghadapi ancaman serupa dari Iran," ujarnya.
Ketika ditanya dampaknya pada negosiasi perjanjian nuklir dengan Iran yang buntu, Sullivan kembali mengatakan bahwa para perunding telah kembali ke ibu kotanya masing-masing dan terus memantau apa yang akan terjadi nanti pada diplomasi perjanjian nuklir itu
Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Putin Pasca Serangan Udara Rusia ke Pangkalan Militer
Dia mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tetap berkomitmen kuat untuk menghentikan program senjata nuklir Iran.
“Yang ingin saya katakan adalah, satu-satunya hal yang lebih berbahaya daripada rudal balistik dan kemampuan militer canggih Iran adalah kemampuannya memiliki itu semua dan (juga) senjata nuklir," katanya.
Pasukan Amerika Serikat yang menempati kompleks Bandara Internasional Erbil sebelumnya pernah diserang oleh roket dan pesawat nirawak (drone), yang menurut Washington dilakukan oleh kelompok milisi dukungan Iran. Namun serangan semacam itu tidak terjadi dalam beberapa bulan terakhir.***