Rusia Akan Balas Blokir Facebook dan Sahkan Undang-Undang Berita Palsu

- 5 Maret 2022, 13:22 WIB
Ilustrasi Facebook yang kini diblokir oleh Pemerintah Rusia
Ilustrasi Facebook yang kini diblokir oleh Pemerintah Rusia /Pixabay/Geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM - Setelah sebelumnya pihak Facebook menghapus unggahan akun-akun yang didukung pemerintah Rusia, kini Moscow melakukan balasan.

Rusia mengatakan bahwa akan memblokir Facebook karena mengecualikan media pemerintah terkait undang-undang baru mengenai berita palsu.

Bukan hanya Facebook, bahkan CNN mengatakan akan menghentikan penyiaran di Rusia setelah undang-undang baru tersebut meningkatkan pertarungan antara pihak Barat dan Moscow.

Baca Juga: Serang Ukraina, Kritikus Alexei Navalny Ajak Warga Rusia untuk Lakukan Protes

Pada Jumat, 4 Maret 2022 menjadi hari di mana eskalasi dalam perselisihan dimulai akibat dari serangan Rusia ke Ukraina termasuk Facebook.

Diketahui bahwa Moscow telah memblokir gelombang perusahaan media dan nama-nama besar baru mengumumkan bahwa mereka menutup penjualan di Rusia.

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, Sabtu 5 Maret 2022 bahwa Rusia mengatakan Facebook Meta Platforms Inc (FB.O) diblokir juga situs web BBC, Deutsche Welle, dan Voice of America.

Selain karena Facebook dianggap telah membatasi saluran yang didukung oleh pemerintah juga untuk informasi palsu terkait perang di Ukraina.

Baca Juga: Sah! Facebook Berganti Nama Menjadi Meta, Mark Zuckerberg Ungkap Alasannya

Pihak BBC mengatakan bahwa akan menangguhkan sementara pekerjaannya di Rusia setelah diberlakukannya undang-undang baru.

Undang-undang baru tersebut bisa memenjarakan siapa pun yang kedapatan sengaja menyebarkan berita palsu.

Begitu pula dengan CNN AT&T Inc (T.N) yang ikut menghentikan siaran untuk melakukan evaluasi situasi dan langkah selanjutnya.

Sedangkan menurut kepala urusan global Meta, Nick Clegg, perusahaan akan terus melakukan segala kemungkinan agar dapat memulihkan layanannya.

“Segera jutaan orang Rusia biasa akan menemukan diri mereka terputus dari informasi yang dapat dipercaya, kehilangan cara sehari-hari mereka untuk berhubungan dengan keluarga dan teman-teman dan dibungkam dari berbicara,” kata Nick di akun Twitternya.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, China Jadi Sorotan Netizen di Twitter

Kini banyak orang Rusia mengunduh perangkat lunak VPN untuk menghindari pembatasan negara.

Namun penyedia internet Cogent (CCOI.O) mengatakan itu adalah operator terbesar kedua di luar Rusia dan mengungkapkan rencana untuk memotong layanan untuk menghindari digunakan untuk serangan siber.

Setelah banyak perusahaan besar yang melakukan protes dengan cara menutup tokonya di Rusia, kini Moscow justru memberlakukan undang-undang baru.

Sanksi yang diberikan banyak negara Barat telah mempersulit pengiriman dan rantai pasokan hingga menghambat pekerjaan di Rusia.

Kini warga Rusia harus menerima kenyataan tak dapat menikmati layanan Facebook karena pemerintahnya telah memblokir.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini