Tanggapi Perang Rusia dan Ukraina, Guru Besar UI Profesor Ronnie Rusli: Berita Itu Standar Ganda

- 1 Maret 2022, 10:17 WIB
Guru Besar UI, Profesor Ronnie Rusli soroti perang Rusia dan Ukraina: berita iti double standard.
Guru Besar UI, Profesor Ronnie Rusli soroti perang Rusia dan Ukraina: berita iti double standard. /Foto: Instagram @ronniehiguchirusli/

SEPUTARTANGSEL.COM - Guru Besar Universitas Indonesia, Profesor Ronnie Higuchi Rusli MS. PhD memberi tanggapan tentang berita perang Rusia dan Ukraina.

Menurut Profesor Ronnie Rusli, berita perang Rusia dan Ukraina yang diliput banyak media di dunia adalah double standard alias standar ganda.

Sebagai gambaran double standard, Profesor Ronnie Ruslie membandingkannya dengan saat Amerika Serikat menyerbu Irak dan Afghanistan hingga adanya perubahan peta Israel.

Baca Juga: IOC Imbau Seluruh Federasi Olahraga Internasional Tak Undang Rusia dan Belarus di Setiap Kompetisi

"Herannya Amerika nyerbu Irak seluruh dunia diam. Nyerbu Afghanistan seluruh dunia diam. Padahal tidak berbatasan langsung dengan perbatasan Amerika." ujar Profesor Ronnie Rusli. 

"Peta Israel berubah, seluruh dunia diam (dari kanan ke kiri)'. Jadi, berita itu double standar. Russia mengurus eks negaranya ribut besar," sambung Profesor Ronnie Rusli sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Ronnie_Rusli, Selasa 1 Maret 2022.

Pernyataan Profesor yang pernah menghadap Hakim Bawaslu dan KPU untuk membeberkan kejanggalan dan kekacauan hitung cepat tiga tahun lalu tersebut, mendapat tanggapan netizen. Sebagian besar setuju ada standar ganda.

"Kalau saya sih nggak membenarkan Rusia invasi Ukraina. Tapi aneh aja, seakan seluruh dunia berduka. Bahkan, Amerika dan Israel mengutuk Rusia. Sedangkan mereka juga sering menginvasi negara lain," kata akun @denis_zonrembo.

Baca Juga: PBB Kecam Serangan Sipil, Kementerian Ukraina Kabarkan Sedikitnya 350 Warga Meninggal dalam Invasi Rusia

"Saya juga mengkritisi ini. Dunia memang terlalu pro Barat. Seolah-olah Barat selalu benar," ucap akun @Shiroishi_boy.

Namun beberapa netizen mengingatkan, meski mengkritisi sikap Amerika dan berita yang kebanyakan pro Barat, tidak berarti invasi Rusia ke Ukraina dapat dibenarkan.

"Iya iya, aku tahu Amerika salah dan banyak salahnya. Israel juga salah banget nyaplok Palestina dan Dataran Tinggi Golan milik Suriah. Tapi apakah itu membuat invasi Rusia menjadi benar? Oh, tentu tidak," tambah akun @Shirosi_boy.

Seperti diketahui, ketegangan antara Rusia dan Ukraina sudah berlangsung sejak Januari 2022.

Puncaknya terjadi, ketika Presiden Rusia Vladmir Putin mengumumkan operasi militer dan langsung menyerang Ukraina, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Spartak Moscow Berang karena Didiskualifikasi dari Liga Europa: Kami Dipaksa Tunduk

Banyak negara mengecam tindakan Rusia. Lima hari setelah perang dimulai, Rusia mendapat berbagai sanksi. Bunga Utama negara tersebut naik menjadi 20 persen, karena imbas sanksi.

Sementara itu, dunia olahraga ikut terkena dampak pula. Terakhir, seluruh sepak bola Rusia tidak diizinkan ikut bertanding oleh FIFA dan UEFA. 

Situasi terkini perang Rusia dan Ukraina makin mencekam. Pihak Ukraina mengabarkan, sedikitnya 350 warga sudah tewas akibat invasi. PBB mengecam serangan terhadap warga sipil yang dilakukan Rusia.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah