Fasilitas Minyak Dan Gas Ukraina Terbakar Usai Diserang, Saat Negara Bagian Barat Sibuk Buat Sanksi Rusia

- 27 Februari 2022, 18:54 WIB
Sebuah pemandangan menunjukkan depot minyak yang terbakar dilaporkan terkena tembakan di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina 27 Februari 2022.
Sebuah pemandangan menunjukkan depot minyak yang terbakar dilaporkan terkena tembakan di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina 27 Februari 2022. /Foto: REUTERS/Maksim Levin/

SEPUTARTANGSEL.COM - Rusia kembali melancarkan serangan, namun kali ini targetnya adalah fasilitas minyak dan gas di dekat pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kyiv, Ukraina.

Ledakan besar terlihat di fasilitas minyak dan gas Ukraina pada hari Minggu, 27 Februari 2022.

Saat Rusia menyerang fasilitas minyak dan gas Ukraina, negera-negara Barat tengah mempersiapkan sanksi baru.

Baca Juga: Raksasa Teknologi Google Blokir Media Rusia dari Penghasil Iklan YouTube

Negara-negara Barat bahkan akan memberikan sanksi berupa pengusiran terhadap bank-bank Rusia dari sistem pembayaran global atas serangannya ke Ukraina

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Reuters, MInggu 27 Februari 2022 bahwa hingga kini pasukan Ukraina dapat menahan pasukan Rusia yang bergerak maju ke ibu kota, Kyiv.

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa apa yang terjadi merupakan serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua dan kini memasuki hari keempat.

Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Netizen Justru Soroti Sikap Negara di Dunia terhadap Palestina

Zelenskiy juga mengatakan jika pada malam itu, penembakan yang dilakukan oleh pasukan Rusia sangat brutal karena menyerang infrastruktur sipil dan segalanya, termasuk pada ambulan.

Diketahui bahwa pada Kamis, 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan operasi militer ke Ukraina dan mengabaikan peringatan negara-negara Barat.

Bahkan Rusia mengatakan bahwa ada "Neo Nazi" yang berkuasa di Ukraina mengancam keamanan Rusia.

Baca Juga: Rusia Diduga Pakai Aplikasi 'Premise' Penghasil Uang untuk Lawan Ukraina

Namun tuduhan Rusia tersebut dianggap sebagai propaganda tak berdasar oleh negara-negara Barat dan Ukraina.

Kini secercah harapan untuk negosiasi muncul, kala Kremlin mengatakan bahwa sebuah delegasi telah tiba di Belarusia untuk berdialog dan menunggu pihak Ukraina

Namun Presiden Ukraina Zelensky justru menolak hal tersebut dan meminta untuk melakukan pembicaraan di tempat lain.

Baca Juga: Ukraina Pantang Mundur, Sekutu Barat Usir Bank Rusia dari Sistem Global

"Rudal Rusia menemukan sasarannya semalam, termasuk serangan yang membakar terminal minyak di Vasylkiv, barat daya Kyiv," ujar wali kota, Natalia Balasinovich.

"Musuh ingin menghancurkan segalanya," kata Natalia lagi.

Akibat serangan di fasilitas minyak di Valsylkiv, muncul api besar kepulan asap hitam di langit malam.

Bukan itu saja, pasukan Rusia juga meledakkan pipa gas alam di Kharkiv, timur laut Ukraina.

Baca Juga: Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Roman Abramovich Serahkan Kepemilikan Chelsea ke Yayasan, Orang Dekat Putin?

Namun hal tersebut tak membuat transit gas Rusia ke Eropa melalui ukraina terganggu.

Separatis yang didukung Rusia di provinsi timur Luhansk mengatakan sebuah rudal Ukraina telah meledakkan sebuah terminal minyak di kota Rovenky.

Kini para pemimpin Ukraina justru menantang pasukan pimpinan Vladimir Putin tersebut.

"Kami telah bertahan dan berhasil menangkis serangan musuh. Pertempuran berlanjut," kata Zelenskiy dalam pesan video yang diposting di media sosialnya.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini