Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa Rusia telah melanggar integritas dan kedaulatan Ukraina.
Antonio mengatakan bahwa setiap tentara Rusia yang dikerahkan ke Ukraina timur tidak akan menjadi "penjaga perdamaian".
Ia juga menolak klaim Presiden Vladimir Putin bahwa genosida etnis Rusia sedang dilakukan berperan sebagai "penjaga perdamaian".
Baca Juga: Penembakan di Ukraina dan Pengusiran Diplomat AS Tingkatkan Ketakutan Invasi Rusia
"Ketika pasukan dari suatu negara memasuki wilayah negara lain tanpa izin tuan rumah, mereka bukan penjaga perdamaian yang netral. Mereka sama sekali bukan penjaga perdamaian," kata Guterres dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kamis 24 Februari 2022.
Ia juga mengatakan Rusia telah melanggar integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina, dengan mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur dan menyatakan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
Amerika Serikat juga tidak menerima pembenaran Rusia untuk mengerahkan pasukan sebagai "penjaga perdamaian", menyebutnya sebagai "omong kosong" dan menuding Moskow mencari dalih untuk berperang.
Baca Juga: Rusia Tarik Sebagian Tentaranya dari Perbatasan Ukraina, Nggak Jadi Perang?
Sebelumnya, Vladimir Putin telah memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia agar memberangkatkan pasukan untuk "menjalankan fungsi penjaga perdamaian" di Ukraina timur pada Selasa, 21 Februari 2022.
